Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Keluarkan 4 Lebah dari Dalam Mata Perempuan Taiwan

Kompas.com - 11/04/2019, 17:28 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

TAIPEI, KOMPAS.com - Seorang perempuan berusia 29 tahun tidak mengetahui mengapa matanya bengkak hingga tak bisa dibuka.

Perempuan asal Taiwan itu bingung mengapa sakit yang diyakininya sebagai infeksi itu kian memburuk.

Perempuan yang diidentifikasi bermarga He itu kemudian mendapatkan perawatan medis di RS Universitas Taiwan.

Dalam proses pemeriksaan, para dokter tidak menemukan infeksi bakterial apa pun di mata perempuan itu.

Baca juga: Seorang Wanita Tewas Disengat Kawanan Lebah Hutan

Saat memeriksa mata He dengan menggunakan mikroskop, Hung Chi-ting, kepala bagian opthamologi rumah sakit melihat apa yang tak pernah disaksikannya.

Dokter Hung, lewat mikroskopnya, bisa melihat kaki serangga muncul dari kantong mata He.

Hung kemudian menarik seekor lebah kecil, dikenal sebagai halictidae atau "lebah keringat" yang masih hidup.

Namun, pekerjaan sang dokter belum usai. Tak lama dia menarik lebah kedua, ketiga, dan akhirnya yang keempat dari dalam kelopak mata perempuan itu.

Mencari garam, lebah-lebah itu menyantap air mata He. Demikian disampaikan para dokter dalam jumpa pers pekan lalu.

Para dokter kemudian menggambarkan masalah tak lazim ini sebagai yang pertama di dunia.

Para lebah itu sudah membuat sarang baru di dalam kelopak mata He hingga mereka bisa dikeluarkan hidup-hidup.

"Saya melihat sesuatu mirip kaki serangga, jadi saya menariknya pelan-pelan sambil melihat melalui mikroskop. Satu persatu tanpa melukai tubuh mereka," kata Hung menurut harian Business Insider Singapore.

Lalu, bagaimana lebah-lebah itu bisa bersarang di dalam kelopak mata He?

Perempuan itu menduga semuanya terjadi sehari sebelum dia pergi ke rumah sakit, saat dia terlibat dalam Festival Qingming atau Hari Membersihkan Makam.

"Saya sedang membersihkan makam kerabat bersama keluarga saya. Saat itu saya berjongkok dan mencabuti rumput," kenang He.

Seperti dilaporkan CTS News, He mengatakan, dia merasakan sesuatu masuk ke dalam matanya.

Menduga sesuatu itu hanyalah debu, He membersihkan matanya dengan menggunakan air dan tidak menggosok matanya di sisa hari itu.

Dia tak terlalu memikirkannya hingga matanya membengkak di malam hari dan dia merasakan sakit luar biasa hingga membuat dia menangis.

Dokter Hung mengatakan, amat mungkin saat He membersihkan makam ada beberapa ekor lebah di sekitarnya karena ingin membuat sarang di tempat itu.

Hung mengatakan, dirinya lega karena He yang mengenakan lensa kontak tidak menggosok matanya saat merasakan sakit.

Jika dia menggosok matanya, bisa jadi kondisi korneanya akan semakin parah dan bisa memicu kebutaan.

Setelah keempat lebah itu dikeluarkan, He diizinkan pulang. Sementara keempat lebah yang masih hidup itu akan menjadi bahan penelitian.

Matan Shelomi, guru besar entomologi di Universitas Nasional Taiwan, kepada The Washington Post mengatakan, dia belum pernah mendengar "lebah keringat" bersarang di dalam tubuh manusia sebelum kasus ini.

"Setahu saya, ini adalah kasus pertama lebah berada di dalam bagian tubuh manusia," kata Shelomi.

Baca juga: Pergantian Sang Ratu Bikin Kota Sydney Dipenuhi Sarang Lebah

Shelomi menambahkan, untuk menambah serbuk sari dan nektar, lebah yang berwarna gelap dan metalik ini sesekali membutuhkan garam sebagai makanan tambahan.

Sebuah studi yang dilakukan Masyarakat Entimologi Kansas menemukan bahwa lebah ini juga menjadikan air mata sebagai sumber protein.

"Mereka nampaknya tidak takut pada manusia, jadi mereka mencari sumber garam apa saja," ujar Shelomi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com