Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Sirimavo Bandaranaike, Perempuan Perdana Menteri Pertama Dunia

Kompas.com - 10/04/2019, 21:47 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Republik Sri Lanka

Pemerintahannya membatasi perusahaan bebas, menasionalisasi industri, melakukan reformasi pertanahan, dan mengumumkan konstitusi baru, yang selanjutnya menciptakan kepresidenan eksekutif.

Selain itu, Ceylon berubah menjadi sebuah republik bernama Sri Lanka.

Selagi dia berupaya mengurangi ketidaksetaraan, kebijakan sosialis ya menyebabkan stagnansi ekonomi dan dukungan terhadap Buddha dan bahasa Sinhala membuat Tamil makin terasing.

Kegagalan itu membuat partainya hanya mampu mempertahankan 8 dari 168 kursi di Majelis Nasional.

Pada 1980, parlemen Sri Lanka mencabut hak politik dan melarangnya memegang jabatan lirik. Namun pada 1986, Presiden JR Jayawardene memberinya pengampunan dan memulihkan haknya.

Sirimavo gagal sebagai kandidat partainya untuk menjadi presiden pada 1988. Namun, dia mendapat kembali kursi di parlemen pada 1989 dan menjadi pemimpin oposisi.

Koalisi yang dipimpin partainya memenangkan pemilu dan putrinya, Chandrika Kumaratunga, terpilih sebagai Perdana Menteri pada 1994.

Ternyata Chandrika memenangkan pemilu presiden pada November pada tahun yang sama. Kemudian, dia melantik ibunya sendiri sebagai Perdana Menteri.

Kepemimpinan ketiga Sirimavo dimulai pada 14 November 1994, posisinya lebih rendah dari sang putri.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Marvin Gaye, Penyanyi AS Berjuluk Pangeran Soul

Meski demikian, dia memegang jabatan itu sampai 10 Agustus 2000.

Kematian

Kesehatan yang memburun memaksa Sirimavo untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Tak lama setelah pemungutan suara dalam pemilihan parlemen, dia menderita serangan jantung dan meninggal pada 10 Oktober 2000. Kematiannya mengakhiri karier politiknya berlangsung selama empat dekade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com