TOKYO, KOMPAS.com - Momen manis terjadi kepada pemimpin monarki Jepang Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko karena mereka merayakan ulang tahun pernikahan ke-60.
Diberitakan Reuters via The Straits Times Rabu (10/4/2019), peringatan itu terjadi jelang turun takhta Kaisar Akihito pada 30 April nanti.
"Sebuah 60 tahun pernikahan yang bersinar dengan keduanya saling mendukung," tulis harian bisnis Nikkei yang memuat Permaisuri Michiko membantu sang suami saat berpidato.
Baca juga: Jepang Menantikan Nama Era Baru Jelang Lengsernya Kaisar Akihito
Romansa bak negeri dongeng di lapangan tenis itu merupakan momen menegangkan bagi Michiko, rakyat jelata pertama yang menikahi pewaris takhta Jepang kuno.
"Saat itu, mendobrak tradisi Jepang adalah momen paling menyulitkan," kata Kazuo Oda yang hadir saat keduanya bertemu pada Agustus 1957.
Dua tahun kemudian, mereka menikah dan menjadi potret sebuah pasangan yang dimabuk cinta. Menunjukkan Michiko, putri dari pengusaha kaya, bakal memodernisasi tradisi kerajaan.
Modernisasi itu ditunjukkan Michiko dengan membesarkan dua orang putra dan seorang putri sendirian. Bahkan membuatkan mereka bekal.
Selain itu, dia sering berbicara dengan korban bencana hingga warga lanjut usia. Bahkan, Permaisuri Michiko sering berlutut dan memeluk mereka.
Sikap tersebut memang mengejutkan kalangan konservatif. Namun, ibu Putra Mahkota Naruhito, Pangeran Fumihito, dan Putri Sayako Kuroda itu sangat disayang rakyat.
Namun, penampilan publiknya sering dinodai tentang berita kondisi kesehatannya, dengan para komentator mengaitkannya dengan perlakuan ibu mertua, Permaisuri Kojun, dan para abdi dalem.
Michiko dalam beberapa kesempatan sering mengungkapkan "kesedihan dan kegundahannya" itu. Salah satunya pada Oktober tahun lalu.
"Menjadi Putri Mahkota, kemudian Permaisuri, merupakan posisi yang tidak mudah bagi saya saat ini," kata Michiko pada saat itu.
Perasaan itu rupanya terdengar sang suami. Pada peringatan 50 tahun pernikahan, Kaisar Akihito mengucapkan terima kasih kepada sang istri.
Selain itu, kaisar berusia 85 tahun tersebut mengakui dia tidak cukup "perhatian" mengingat latar belakang mereka yang berbeda.
Pasangan kerajaan itu merayakan peringatan ulang tahun pernikahan dengan perayaan sederhana, termasuk ucapan formal dan makan malam di istana.
Adapun setelah menerima takhta dari sang ayah pada 1 Mei mendatang, era Putra Mahkota Naruhito bakal bernama Reiwa yang berarti harmoni.
Baca juga: 30 Tahun Bertakhta, Kaisar Akihito Ingin Jepang Lebih Terbuka pada Dunia Luar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.