Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Ada Kecurangan, Erdogan Ingin Pemilu Istanbul Dibatalkan

Kompas.com - 10/04/2019, 16:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghendaki otoritas untuk membatalkan pemilu wali kota di Istanbul yang berlangsung pekan lalu.

Berbicara kepada awak media di Rusia, Erdogan mengatakan permintaan itu disampaikan setelah muncul dugaan terjadi kecurangan di Istanbul.

Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang dipimpin Erdogan menderita kekalahan telak ketika kalah di pemilu Istanbul dan Ankara 31 Maret lalu.

Baca juga: Tak Terima Kalah, Partainya Erdogan Ingin Pemilu Ulang di Istanbul

Kandidat AKP Binali Yildirim kalah di Istanbul dari jagoan oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamoglu 30.000 suara, berdasarkan penghitungan awal.

Diwartakan AFP Rabu (10/4/2019), gap itu menyempit setelah AKP mengajukan banding untuk penghitungan ulang yang menghasilkan 14.000 suara.

Wakil Ketua AKP Ali Ihsan Yavuz menyatakan pihaknya bakal kembali mengajukan langkah banding dan meminta agar pemilu di Istanbul diadakan ulang.

Badan pemilu lokal kini bakal memutuskan apakah bakal mengabulkan permintaan AKP dan menggelar pemilu ulang karena selisih suara yang tipis.

Di sela pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa, Erdogan mengomentari dugaan kecurangan itu dan meminta agar pemilu dibatalkan.

Erdogan menjelaskan terdapat beberapa aparat baik dari militer maupun kalangan profesional yang menjabat sebagai ketua Tempat Pemungutan Suara.

Mantan PM Turki itu memaparkan jika para ketua TPS itu punya sikap yang benar, mereka tentu sepakat bahwa pemilu Istanbul harus dibatalkan.

"Kolega kami sudah mengonfirmasi ini. Tentu saja pemilu itu sangat meragukan," kata Erdogan. Sebelumnya, dia sempat menyebut ada "organisasi kejahatan".

Dewan Pemilu Tertinggi (YSK) memutuskan menunda keputusan di satu distrik Buyukcekmece dikarenakan tengah diadakan penyelidikan atas dugaan kasus penipuan.

Kepolisian Istanbul menyelidiki setelah terdapat klaim 11.186 orang mengubah alamat mereka ke Buyukcekmece sebelum pemilu berlangsung.

"Terdapat sebuah kecurangan terorganisasi yang tengah terjadi di Istanbul," kata Yavuz tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.

Baca juga: Partainya Kalah di Pemilu Istanbul, Erdogan Tuduh Adanya Organisasi Kriminal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com