TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diproyeksikan bakal kembali menempati jabatannya untuk periode kelima.
Hal tersebut menyusul hasil perhitungan suara sementara pemilu parlemen menempatkan partai sayap kanan, termasuk Partai Likud yang dipimpin Netanyahu, unggul dengan 65 hingga 67 kursi.
Dilansir AFP, Rabu (10/4/2019), perhitungan suara telah mencapai 96 persen dan koalisi partai yang dipimpin Netanyahu unggul dari Aliansi Biru Putih yang mendukung Benny Gantz.
Proses pemungutan suara dalam pemilihan parlemen atau Knesset telah digelar pada Selasa (9/4/2019) untuk memperebutkan 120 kursi di parlemen.
Baca juga: Presiden Palestina Berharap Ada Perdamaian Melalui Pemilu Israel
Netanyahu yang mengusung koalisi sayap kanan dengan Partai Likud berjuang demi melanjutkan masa kepemimpinannya, menghadapi Gantz, mantan kepala staf sekaligus pemimpin Partai Pertahanan Israel, yang didukung Aliansi Biru Putih.
Sebelumnya, kedua pihak mengklaim kemenangan dalam pemilu usai hasil survei yang dirilis tiga stasiun televisi nasional Israel.
Dalam survei awal, Partai Likud yang dipimpin Netanyahu disebut meraih 33 sampai 36 kursi. Sementara Aliansi Biru Putih meraih 36 atau 37 kursi.
Kondisi tersebut memaksa pihak mana pun yang unggul harus membentuk koalisi demi mampu membentuk pemerintahan.
Gabungan Partai Likud dengan partai-partai sayap kanan diperkirakan akan meraih 60 hingga 66 kursi. Sementara Aliansi Biru Putih bisa menarik partai-partai sekutu hingga meraih 54 hingga 60 kursi, dalam perhitungan survei awal.
"Blok sayap kanan yang dipimpin Likud telah menunjukkan kemenangan yang sangat jelas," ujar Netanyahu dalam pernyataan usai penutupan pemungutan suara, Selasa (9/4/2019).
"Saya berterima kasih kepada warga Israel atas kepercayaan yang diberikan. Saya akan mulai membentuk pemerintahan sayap kanan dengan rekan kami malam ini," tambahnya.
Baca juga: Jika Terpilih Lagi, PM Israel Netanyahu Berjanji Caplok Tepi Barat
Sementara dari pihak Gantz, didampingi wakil pemimpin koalisi, Yair Lapid, juga mendeklarasikan kemenangan dalam pemilu.
"Pemilihan ini telah memiliki pemenang dan pecundang yang jelas," ujarnya.
"Netanyahu menjanjikan 40 kursi dan kalah. Presiden dapat melihat hasil ini dan harus memanggil pemenang untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Tidak ada pilihan lain," tambah Gantz.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.