Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh 5.000 Ekor Gajah Afrika, Pemburu Ini Tidak Menyesal

Kompas.com - 09/04/2019, 17:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

HARARE, KOMPAS.com - Ron Thomson merupakan pria asal Zimbabwe yang dilaporkan mendapat reputasi sebagau salah satu pemburu paling produktif di dunia.

Sebab sepanjang karirnya dalam tembak menembak hewan seperti diwartakan The Independent Rabu (9/4/2019), Thomson sudah membunuh 5.000 ekor gajah Afrika.

Selain itu dalam situs pribadinya, dia mengklaim telah membunuh 800 buffalo, 50 kuda nil, 60 singa (termasuk enam ekor pemakan manusia), hingga 40 macan tutul.

Baca juga: Berniat Cari Cula Badak, Seorang Pemburu Gelap Malah Dimakan Singa

Diberitakan news.com.au, Thomson mengaku dalam sekali perburuan dia pernah membunuh 32 ekor gajah dan dilakukan hanya dalam waktu 15 menit.

Besar Zimbabwe (dulu Rhodesia), pria 80 tahun itu mulai berburu saat masih remaja. Kemudian pada 1959, dia bekerja sebagai penjaga taman nasional.

Terkait dengan banyaknya pembunuhan terhadap hewan, Thomson menjelaskan dia bukanlah haus darah, dan semata hanya menjalankan pekerjaannya.

Menurut Thomson, pekerjaannya sebagai pemburu itu justru membantu populasi itu bertahan hidup. Jika dibiarkan membesar, maka mereka bisa menghancurkan habitat mereka sendiri.

"Sepanjang hidup saya, saya sudah cukup memuaskan orang-orang yang justru paling 'haus darah' yang paling saya kenal," tegas Thomson.

Menegaskan bahwa apa yang dia lakukan merupakan pekerjaan, Thomson mengaku sama sekali tidak menyesal sudah menghilangkan kehidupan binatang tersebut.

"Saya tidak memiliki penyesalan. Ratusan, tidak ribuan kali tidak menyesal. Saya melakukannya karena memang bukan masalah," kata Thomson.

Kepada The Guardian, dia mengaku sangat menikmati berburu karena memberikannya "sensasi" tersendiri. "Sejumlah orang menikmatinya. Termasuk juga saya," papar dia.

Justru, lanjut Thomson, yang menjadi permasalahan adalah ahli konservasi yang mengumpulkan uang dengan menyebarkan kebohongan serta penipuan.

Baca juga: Polisi Kejar Pelaku Pembunuhan 3 Pemburu yang Diduga dari Salah Satu Suku di Halmahera

Komentarnya muncul setelah kelompok Campaign to Ban Trophy Hunting (CBTH) menyebut populasi gajah merosot hingga dua per tiga dalam 30 tahun terakhir.

Populasi gajah anjlok dari 1,3 juta pada 1980-an hingga 400.000 ekor. Pendiri CBTH Eduardo Goncalves menyebut perburuan trofi hewan adalah tindakan kejam era kolonial.

Namun dalam pandangan Thomson, ketika sebuah populasi dalam keadaan sehat, yang harus dilakukan adalah memastikan mereka tidak melebihi kapasitas habitat.

"Saya adalah ekolog berpengalaman dan dididik di universitas. Saya tahu persis yang harus dilakukan," sindir Thomson kembali.

Dia bersikeras gajah Afrika mendekati kepunahan. "Saya harap saya bisa bertemu mereka dan mengatakan supaya tidak gampang menyimpulkan sesuatu," terang dia.

Baca juga: Grafiti Pemburu Paus Kuno Ditemukan di Australia Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com