Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diikuti 900 Juta Orang, Pemilu India Jadi yang Terbesar di Dunia

Kompas.com - 09/04/2019, 17:01 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pada Kamis (11/4/2019), India akan menggelar pesta demokrasi yang diikuti 10 persen penduduk dunia. Ini merupakan pesta demokrasi terbesar dalam sejarah manusia.

India pertama kali menggelar pemilihan umum pada 1951-1952 tak lama setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947.

Tahun, ini sebanyak 900 juta rakyat India memiliki hak suara. Jumlah ini mencapai empat kali lipat jumlah pemilih sah di Amerika Serikat.

Baca juga: Menteri Urusan Kesejahteraan Sapi Kalah dalam Pemilu India

Para pemilik suara akan memilih wakil merela di parlemen yang pada gilirannya akan menentukan apakah PM Narendra Modi akan mendapat  mandat lima tahunnya yang baru. 

Apa yang dipertaruhkan?

Siapa pun pemenang pemilu kali ini dan membentuk pemerintahan bakal menentukan nasib negara demokrasi terbesar di dunia ini.

Siapa pun yang berkuasa nanti, India bakal menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia.

Salah satu janji Narendra Modi saat menang pemilu lima tahun lalu adalah memperbaiki perkonomian India.

Memang selama pemerintahan Modi pertumbuhan ekonomi India mencapai 7 persen dan beberapa kebijakan ekonominya mendapat pujian.

Di sisi lain, beberapa kebijakan Modi dianggap gagal, salah satunya adalah penarikan uang kertas besar-besaran pada 2016.

Saat ini penduduk India berjumlah 1,34 miliar orang dan jutaan orang sudah berhasil melepaskan diri dari kemiskinan.

Menurut World Bank, jumlah warga India yang hidup di bawah garis kemiskinan menurun dari 21,6 persen pada 2011 menjadi 13,4 persen pada 2015.

Namun, angka pengangguran masih menjadi keprihatinan terutama karena sebagian besar penganggur adalah para pemuda.

Menurut data pemerintah pada Januari lalu angka pengangguran mencapai 6,1 persen yang merupakan angka tertinggi sejak 1972-1973.

Selain itu, satu dari lima warga berusia 15-29 tahun tidak bisa mendapatkan pekerjaan alias pengangguran.

Masalah lain adalah anjloknya harga hasil pertanian yang membuat para petani marah.

Kondisi ini disebabkan semakin berkurangnya cadangan air serta kekeringanyang berkepanjangan beberapa tahun terakhir ini.

Tantangan lain bagi pemenang pemilu nanti adalah memelihara hubungan "ngeri-ngeri sedap" dengan Pakistan.

Baca juga: WhatsApp Jadi Alat Pengaruhi Pemilu India

India dan Pakistan, yang sama-sama memiliki senjata nuklir, sudah tiga kali berperang sejak 1947.

Salah satu sengketa utama adalah perebutan dominasi di wilayah Kashmir. Belum lama ini kedua negara nyaris berperang setelah sempat saling menggelar serangan udara.

Presiden Partai Nasional Kongres India Rahul Gandhi yang menjadi pesaing utama Narendra Modi dalam pemilihan umum tahun ini. AFP/LOVELY GHOSH Presiden Partai Nasional Kongres India Rahul Gandhi yang menjadi pesaing utama Narendra Modi dalam pemilihan umum tahun ini.
Pemilu terbesar di dunia

Pemilu India adalah yang terbesar di dunia. Sebanyak 900 juta orang dinyatakan sah memiliki hak pilih.

Dari jumlah itu, 15 juta orang di antaranya adalah pemilih berusia 15-29 tahun.

Hampir 1 miliar orang itu akan memilih anggota parlemen. Sementara kursi PM akan menjadi milik pemimpin partai atau koalisi penguasa parlemen.

Baca juga: Pemilu India Berakhir, 551 Juta Orang Memberikan Suara

Parlemen India memiliki dua kamar yaitu Lok Sabha dan Rajya Sabha.

Rajya Sabha adalah majelis tinggi parlenen yang anggotanya dipilih para anggota parlemen negara bagian.

Presiden juga menominasikan 12 nama yang dipilih atas kontribusi mereka di bidang seni, olah raga, dan ekonomi.

Sementara majelis rendah adalah Lok Sabha atau berarti "rumah rakyat". Anggota Lok Sabha ini langsung dipilih rakyat.

Lok Sabha memiliki 543 kursi dan setiap partai atau koalisi membutuhkan minimal 272 kursi untuk membentuk pemerintahan.

Pada pemilu 2014 Partai Bharatiya Janata (BJP) memenangkan 282 kursi parlemen.

BJP adalah aprtai terbesar dalam Aliansi Demokratik Nasional (NDA) sebuah koalisi partai berhaluan kanan dan kanan-tengah.

Sementara pesain utama BJP adalah Partai Nasional  Kongres pimpinan Rahul Gandhi hanya mendapatkan 44 suara pada 2014.

Partai Nasional Kongres adalah partai politik tertua di India yang membentuk Aliansi Progresif Bersatu (UPA), koalisi partai-partai berhaluan kiri-tengah.

Mengapa pemilu India berlangsung lama?

Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap antara 11 April hingga 19 Mei 2019.

Setiap negara bagian menggelar pemilu di hari yang berbeda.

Penghitungan suara akan dilakukan serempak pada 23 Mei dan hasilnya diharapkan bisa diketahui di hari yang sama.

Pemilihan umum tahun ini dianggap sebagai referendum bagi kekuasaan PM Narendra Modi.

Modi di satu sisi dipuja para pendukungnya namun di sisi lain dikritik karena disebut sebagai biang polarisasi antara warga wayoritas Hindu dengan 200 juta warga Muslim India.

Hingga beberapa bulan lalu, Modi dan Partai BJP masih dianggap sebagai favorit pemenang pemilu.

Baca juga: Pemimpin Oposisi India Rahul Gandhi Dilempari Batu di Gujarat

Namun, kekalahan di negara-negara bagian kunci dalam pemilihan regional Desember lalu membuat pemilu tahun ini diperkirakan berlangsung ketat.

Namun, eskalasi politik yang meningkat dengan Pakistan belakangan ini kembali menaikkan popularitas BJP dan PM Modi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com