Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneror Toko Daging, Dua Aktivis Vegan Dijatuhi Hukuman Penjara di Perancis

Kompas.com - 09/04/2019, 16:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

LILLE, KOMPAS.com - Pengadilan di Perancis utara menjatuhkan hukuman penjara kepada dua aktivis vegan, pada Senin (8/4/2019), yang telah melancarkan aksi teror dan pengrusakan terhadap sejumlah toko milik para penjual daging.

Kedua aktivis tersebut, Cyrile (23) dan Mathilde (29), dinyatakan bersalah atas tindakan pengrusakan terhadap toko para penjual daging di Perancis utara pada November 2018 hingga Februari 2019.

Keduanya dijatuhi hukuman penjara 10 dan 6 bulan oleh pengadilan kota Lille, pada Senin (8/4/2019). Menurut pengacara pengadilan, kasus pengrusakan oleh aktivis menjadi yang pertama di negara itu.

Kedua aktivis itu disebut telah memecahkan kaca jendela, menyiramkan darah palsu, hingga melakukan pembakaran di toko dan kios milik tukang daging, ikan, bahkan restoran.

Baca juga: Lewat Surat, Gadis Usia 12 Tahun Tantang Paus Fransiskus Jadi Vegan Selama Pra-Paskah

Kendati pengadilan telah menjatuhkan hukuman penjara, keduanya dimungkinkan untuk menjalani hukuman yang dikonversi menjadi layanan masyarakat, sesuai dengan peraturan hukum di Perancis bagi terdakwa dengan masa hukuman kurang dari dua tahun.

"Kita perlu menjadikan mereka sebagai contoh sehingga aksi serupa oleh kelompok-kelompok dengan ide-ide ekstremis dan penuh kekerasan bisa diakhiri," ujar ketua federasi tukang daging kota Lille, Laurent Rigaud, dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Selain menjatuhkan hukuman penjara, pengadilan juga memerintahkan kedua terdakwa untuk mengganti kerusakan yang ditimbulkan dari aksi mereka juga kepada para penjual daging yang menjadi korban teror, yang disebut mengalami kerugian hingga jutaan euro.

Dilansir AFP, kedua aktivis tersebut diketahui merupakan pegiat gerakan yang disebut "anti-spesies", yakni gerakan yang menolak pemikiran bahwa manusia adalah makhluk teratas dalam hierarki spesies dan berhak memangsa hewan.

Dalam persidangan, Cyrile dan Mathilde mengaku turut ambil bagian dalam aksi serangan malam di mana mereka memecahkan kaca jendela dan mencorat-coret dinding toko daging.

Toko daging banyak tersebar di jalanan Perancis dan disebut telah menjadi salah satu tradisi budaya di negara itu.

Baca juga: Wanita Vegan Protes, Kota di Jerman Stop Pemutaran 1 Lagu Anak

Namun perubahan pola makan dan kebiasaan yang lebih sehat membawa masyarakat Perancis dari pola makan karnivora menjadi lebih beragam. Hal itu turut mempengaruhi angka penjualan daging di negara itu.

Selain itu adanya gerakan vegetarian dan kelompok pembela hak hewan yang semakin berkembang semakin menyulitkan para penjual daging.

Konfederasi tukang daging Perancis, CFBCT, yang mewakili 18.000 pengusaha daging berupaya melawan dengan mengambil langkah mengajukan budaya tukang daging di Perancis sebagai bagian dari warisan global oleh UNESCO.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com