BAGRAM, KOMPAS.com - Serangan bom mobil menyasar rombongan konvoi pasukan AS di Afghanistan, Senin (8/4/2019). Serangan tersebut menewaskan setidaknya empat orang, termasuk tiga tentara AS.
Seorang korban lainnya dilaporkan merupakan kontraktor militer yang sedang itu serta dalam konvoi. Selain empat korban tewas, tiga tentara AS lain juga mengalami luka-luka.
Ini menjadi serangan yang kesekian kalinya menyasar pasukan AS di Afghanistan, yang dikhawatirkan bakal mengancam pembicaraan damai yang sedang berlangsung antara pemerintah Afghanistan dengan Taliban untuk mengakhiri konflik selama 17 tahun.
Dilansir AFP, serangan bom terjadi di dekat Pangkalan Udara Bagram, yang merupakan pangkalan udara terbesar Amerika di Afghanistan, terletak sekitar 50 kilometer utara Kabul.
Baca juga: Pentagon: AS Tidak Akan Menarik Pasukan Secara Sepihak dari Afghanistan
Sebelumnya, pihak Taliban telah mengklaim serangan tersebut dengan mengatakan pelaku pembom bunuh diri telah berhasil meledakkan kendaraan yang penuh dengan bahan peledak yang membunuh "beberapa penjajah".
Klaim Taliban mengatakan, satu kendaraan lapis baja yang mengangkut personel telah hancur total akibat serangan bom bunuh diri tersebut.
Menurut Salim Noori, juru bicara kepolisian Provinsi Parwan, di mana pangkalan udara Bagram berada, serangan bom terjadi sekitar pukul 17.40 waktu setempat.
"Bom mobil itu menargetkan konvoi pasukan koalisi," ujar Noori kepada AFP.
Sementara Gubernur Bagram, Abdul Shakoor Quddusi mengatakan, serangan dilakukan oleh pembom bunuh diri yang menggunakan mobil dan menyerang kendaraan lapis baja yang mengangkut pasukan asing di dekat gerbang pangkalan udara.
Identitas para korban tewas tidak segera diumumkan karena menurut peraturan kebijakan standar pihak keluarga korban harus diberitahu terlebih dahulu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.