Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garda Revolusi Iran Dianggap Organisasi Teroris, PM Israel: Terima Kasih Trump Temanku

Kompas.com - 09/04/2019, 05:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News,AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung bereaksi setelah Garda Revolusi Iran dianggap sebagai organisasi teroris.

Dalam keterangan resminya, Netanyahu menyambut positif keputusan yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump itu.

Baca juga: Trump Umumkan Garda Revolusi Iran sebagai Organisasi Teroris

"Terima kasih temanku Presiden Trump karena sudah mendeklarasikan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris," ujar Netanyahu dikutip AFP Senin (8/4/2019).

"Terima kasih karena sudah merespon permintaan penting lain yang saya ajukan, yang mencerminkan kepentingan negara kami dan kawasan Timur Tengah," lanjutnya.

Iran merupakan musuh utama Israel, dengan Netanyahu sangat menentang perjanjian nuklir dengan Teheran yang dibuat pada 2015 silam.

Tel Aviv menyatakan cabang elite militer Iran tersebut beroperasi di Suriah dengan mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Israel pun mengerahkan jet tempurnya dan membombardir wilayah Suriah dalam upaya mengnancurkan fasilitas Garda dan sekutunya, Hezbollah.

Sebelumnya dalam penjelasannya, Trump berkata deklarasi itu mengakui fakta Iran tak hanya merupakan negara yang mendukung aksi teror.

Namun Garda Revolusi dianggap juga berperan secara aktif dengan mendanai dan terlibat dalam terorisme sebagai kepanjangan tangan negara.

Deklarasi Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris itu bakal berlaku mulai pekan depan, dan memberi kesempatan Washington menjatuhkan sanksi.

Melalui deklarasi itu, segala aset Garda yang berada di bawah yurisdiksi AS bakal dibekukan, demikian laporan dari Sky News.

Setiap orang dilarang berbisnis dengan mereka. Jika ada yang ketahuan berhubungan dengan Garda, individu itu bakal dilarang masuk AS.

Baca juga: AS Bakal Umumkan Garda Revolusi Iran sebagai Organisasi Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com