Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penyelidikan Penembakan Masjid Selandia Baru Bakal Dilaporkan pada Akhir Tahun

Kompas.com - 08/04/2019, 17:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber ABC

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan, hasil penyelidikan penembakan di masjid Christchurch bakal dilaporkan akhir tahun.

Dalam pernyataan resmi Ardern, investigasi aksi teror di Masjid Al Noor dan Linwood pada 15 Maret lalu itu bakal diberitahukan kepada pemerintah 10 Desember mendatang.

Baca juga: Ditanya soal Responnya Saat Penembakan di Masjid Christchurch, Ini Jawaban PM Selandia Baru

Diwartakan ABC Senin (8/4/2019), penyelidikan itu bakal fokus kepada aktivitas teroris yang diidentifikasi bernama Brenton Tarrant.

Segala aktivitas menyangkut selancar di media sosial dan jaringan internasional bakal dicek di investigasi senilai 7,7 juta dollar itu, atau Rp 73,4 miliar.

Dalam penyelidikan yang dipimpin Hakim Agung Sir William Young itu, bakal diperiksa juga dari mana Tarrant mendapatkan izin kepemilikan senjata.

Selain itu, otoritas juga bakal melihat apakah badan keamanan sebelumnya sudah pernah mengetahui sosok Tarrant dan potensi ancaman yang ditimbulkan.

Penyelidikan itu diumumkan 10 hari setelah Tarrant menyerang jemaah dua masjid yang tengah melakukan Shalat Jumat, dan menewaskan 50 orang.

Tarrant menyiarkan aksi kejinya di Facebook dan sebelumnya sempat mengunggah sebuah "manifesto" berisi sentimen anti-imigrasi dan anti-Muslim.

Saat mengumumkan penyelidikan tersebut, Ardern menjelaskan bagaimana kepemilikan senjata Tarrant diraih, dan anggapan harusnya keamanan bisa mencegah aksi teror itu.

"Komisi penyelidik berperan penting dalam menanggapi bagaimana serangan itu terjadi, dan mencegah aksi serupa di masa depan," papar dia.

Sementara itu, Wellington telah memulai larangan penjualan senjata semi-otomatis dan senapan gaya militer yang dipakai teroris itu.

Kritik yang berkembang menyatakan, penegak hukum Selandia Baru terlalu sibuk dengan ekstremis Islam dan tidak mengindahkan ekstremis kulit putih.

Pasalnya, Tarrant diketshui tidak terdeteksi baik di Selandia Baru maupun Australia yang merupakan negara asalnya.

Baca juga: Teroris Penembak Masjid Selandia Baru Bakal Dites Kejiwaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com