Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genosida Rwanda, Kisah Anak-anak yang Kehilangan Sejarah Mereka

Kompas.com - 07/04/2019, 17:45 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

KIGALI, KOMPAS.com - Seperempat abad setelah genosida Rwanda, ratusan anak yatim piatu masih berusaha keras untuk mencari petunjuk soal masa lalu mereka yang hilang.

Oswald tak ingat soal kehidupan sebelum seorang perempuan muda mengambilnya dari tumpukan mayat di Kigali, ibu kota Rwanda.

Saat diambil, Oswald sedang berusaha mengisap puting payudara seorang perempuan yang sudah meninggal dunia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Awal Genosida di Rwanda

Saat itu Oswald diperkirakan berusia tiga bulan, tetapi tidak ada yang bisa memastikan hingga saat ini.

Satu hal yang pasti adalah, Oswald merupakan satu dari banyak anak-anak yang kehilangan nama, tanggal kelahiran, dan sejarah hidupnya.

Kisah hidup Oswald dan anak-anak lainya hilang dalam 100 hari kekerasan yang melanda Rwanda pada 7 April, 25 tahun lalu.

Saat negeri kecil di Afrika itu mengenang sejarah kelam tersebut, Oswald bersama  ratusan pemuda dan pemudi sebayanya masih mencari kemungkinan keluarga mereka lolos dari kekerasan dan masih hidup.

Akibat dari kekerasan itu, sedikitnya 800.000 orang etnis Tutsi dan Hutu moderat tewas dibantai para ekstremis Hutu.

"Saya pikir kemungkinan orangtua saya sudah meninggal 50 persen dan kemungkinan saya bisa menemukan mereka 50 persen," kata Oswald mencoba memupuk harapan apalagi banyak warga Rwanda menemukan keluarga mereka setelah bertahun-tahun.

Oswald adalah satu dari kira-kira 95.000 anak-anak yang menjadi yatim piatu akibat genosida.

Kekerasan di Rwanda itu terjadi hanya dalam hitungan jam usai pesawat yang membawa Presiden Juvenal Habyarimana ditembak jatuh.

Perempuan Hutu yang menemukan Oswald, Josephine juga kehilangan suaminya dalam masa kekerasan itu.

Baca juga: Genosida di Rwanda, Paus Fransiskus Mohon Ampun Atas Kegagalan Gereja

Sang suami, tewas dibunuh ekstremis Hutu karena mencoba membantu warga etnis Tutsi.

Sementara, Josephine menjadi korban perkosaan pasukan Interhamwe, kelompok milisi yang menjadi pelaku sebagian besar pembunuhan. Usai diperkosa, Josephine tertulah HIV.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com