KEELUNG, KOMPAS.com - Jenazah seorang penumpang kapal pesiar terpaksa disimpan di dalam lemari pendingin selama pelayaran empat hari.
Wu Chih-huang (43) menjadi satu dari sekitar 1.500 penumpang yang menaiki kapal pesiar mewah SuperStar Aquarius selama empat hari pelayaran pergi pulang ke Miyakojima, Jepang.
Kapal pesiar yang dioperasikan oleh Star Cruises yang bermarkas di Hong Kong itu berangkat tepat waktu dari pelabuhan di kota Keelung, Taiwan utara, pada 31 Maret sekitar pukul 17.00 waktu setempat.
Baru beberapa jam pasca-keberangkatan, salah seorang penumpang, Wu Chih-huang, mendadak mengeluhkan sakit.
Wu mulai muntah-muntah dan mengeluhkan rasa sakit pada bagian dada. Penumpang itu pun segera dibawa ke bangsal pengobatan.
Baca juga: Terjebak Badai, 1.300 Penumpang Kapal Pesiar Diangkut Pakai Helikopter
Namun dia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 02.00 dini hari. Demikian disampaikan pihak Star Cruises selaku pengelola kapal.
Sayangnya, kapal tidak dimungkinkan untuk kembali sebelum merampungkan pelayaran, sehingga pihak kapal memutuskan untuk menyimpan jenazah Wu dalam lemari pendingin.
Insiden itu terjadi tanpa diketahui oleh para penumpang lainnya. Juga tidak ada pengumuman yang disampaikan oleh pihak kapal pesiar tentang adanya salah seorang penumpang yang tewas.
Pihak Star Cruises mengaku mereka telah melaporkan insiden tersebut kepada Dinas Penjaga Pantai Taiwan, serta menghubungi keluarga Wu.
Namun adik laki-laki Wu mengatakan bahwa mereka baru mengetahui tragedi itu dari pihak penjaga pantai. Sementara dari Star Cruises baru menghubungi setelah kapal kembali ke Keelung, Taiwan, pada 3 April, sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.