Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tangguhkan Pengiriman F-35 ke Turki, Israel Diuntungkan

Kompas.com - 04/04/2019, 21:50 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Keputusan Departemen Pertahanan AS untuk menangguhkan pengiriman jet tempur F-35 ke Turki disebut bakal menguntungkan Israel.

Hal tersebut lantaran, Israel dengan kekuatan militernya saat ini, disebut bakal mempertahankan keunggulannya di wilayah udara Timur Tengah.

Pentagon telah menangguhkan pengiriman pesawat tempur F-35 ke Turki setelah Ankara bersikeras dalam mempertahankan kesepakatannya dengan Rusia untuk pembelian sistem pertahanan S-400.

Sebaliknya, Israel, yang juga tidak memiliki hubungan baik dengan Turki, telah memiliki 14 unit F-35, bahkan dikatakan bakal menerima 50 unit jet yang sama hingga 2024 mendatang.

Baca juga: AS Sepakat Jual Jet Tempur F-35 Senilai Rp 2,1 Triliun dengan Australia dan Norwegia

Menurut sebuah laporan yang dirahasiakan, Israel secara diam-diam telah melakukan uji coba untuk mengatasi sistem pertahanan udara Rusia yang terkenal canggih.

Selain itu, Israel juga berpartisipasi dalam latihan gabungan bersama Angkatan Udara Yunani di Pulau Kreta, di mana satu perangkat sistem pertahanan udara buatan Rusia ditempatkan.

Melalui latihan tersebut, Israel disebut telah mengumpulkan data untuk mencari cara mengelabui sistem tersebut menggunakan jet tempur mereka.

Sebaliknya, apabila Turki benar-benar dapat memiliki S-400, dikhawatirkan Rusia, dan mungkin juga Iran, dapat mempelajari kelemahan dari jet tempur mutakhir AS, sehingga membuat F-35 lebih rentan terkena serangan.

Para pejabat Israel telah lama menyuarakan keprihatinannya atas rencana pembelian F-35 oleh Turki.

Salah seorang pejabat senior di Kementerian Pertahanan Israel mengatakan kepada Haaretz pada Agustus lalu, bahwa Israel ingin menjadi satu-satunya negara Timur Tengah yang memiliki F-35.

Dengan demikian Israel akan mampu menjaga keunggulan kualitatif militernya, terutama di wilayah udara.

Jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin yang berpusat di AS disebut pesawat tempur mutakhir berteknologi siluman yang mampu menghindari sinyal radar dan memungkinnya menyusup jauh ke wilayah musuh, termasuk menghindari sistem pertahanan udara canggih seperti S-300 dan S-400.

Baca juga: Meski AS Tunda Pengiriman Jet Tempur F-35, Para Pilot Turki Masih Terima Latihan

Perwira AS untuk NATO, sekaligus kepala pasukan di Eropa, Jenderal Curtis Scaparrotti, pada Maret, memperingatkan bahwa pembelian S-400 oleh Ankara tidak hanya akan membawa masalah bagi F-35, namun juga seluruh pesawat tempur buatan AS.

"Saran militer terbaik saya adalah kita tidak menindalanjuti pengiriman F-35 maupun kerja sama dengan sekutu yang menggunakan sistem pertahanan Rusia, khususnya sistem pertahanan udara, untuk teknologi kita yang paling canggih," ujar Scaparrotti, dikutip Defense News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com