Dari data Biro Statistik Australia menyebutkan, jumlah kunjungan turis Australia ke Indonesia turun 4 persen dalam periode Januari 2017-Januari 2018.
Namun dalam waktu bersamaan, jumlah kunjungan turis Australia ke China, Singapura dan Jepang naik 8,9 persen.
Jumlah kunjungan ke Thailand turun 3,7 persen pada 2017, namun turis Australia kembali lagi ke Thailand di tahun berikutnya dengan angka 7,7 persen.
Menurut Perera industri pariwisata Sri Lanka bisa belajar banyak dari Australia.
"Banyak turis yang tak ingin sekadar datang ke satu tempat, kemudian melakukan swafoto dan kemudian pergi," kata Perera.
Menurutnya, para wisatawan ingin belajar dan mendapatkan pengalaman.
Baca juga: Berniat Mencuri Telur Ayam, Goana Australia Malah Telan 6 Bola Golf
"Namun masalahnya di Sri Lanka infrastruktur dan kebijakan tidak mendukung hal itu," ujarnya.
Perera mengatakan pelaku wisata di Sri Lanka berusaha mengubah hal tersebut. Melalui sebuah LSM setempat, pihaknya memberikan pelatihan bagi para pengemudi wisata safari.
"Kami melatih para operator safari mengenai hewan, bagaimana perilaku mereka, bagaimana mengemudi dengan baik, itu yang kami lakukan," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.