Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar Novel Harry Potter, Pastor di Polandia Minta Maaf

Kompas.com - 04/04/2019, 08:57 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP,Sky News

WARSAWA, KOMPAS.com - Seorang pastor di Polandia akhirnya meminta maaf karena telah memimpin pembakaran sejumlah buku, termasuk novel Harry Potter, di depan umum.

Diwartakan kantor berita AFP, Rabu (3/4/2019), aksi pembakaran benda-benda yang diklaim terkait dengan ilmu gaib dan sihir itu memicu gelombang protes.

Insiden ini berawal ketika tiga pastor di sebuah paroki di kota pelabuhan Baltik Gdansk memimpin pembakaran berbagai benda, termasuk novel Harry Potter, setelah misa pada Minggu lalu.

Baca juga: Dianggap Penistaan, Buku Harry Potter Dibakar Pastor di Polandia

Mereka membakar barang-barang itu karena diklaim sesuai dengan perintah pada Alkitab untuk tidak mempraktikkan penyembahan berhala.

Setelah menjadi viral dan menuai banyak kritik, serta menjadi berita utama di seluruh dunia, Pastor Rafal Jaroszewicz pada meminta maaf.

Dia mengatakan ritual yang dijalankan oleh kelompok evangelis bernama SMS From Heaven Foundation itu tidak ditujukan kepada apra penulis, agama, atau kelompok tertentu.

"Jika ada yang bereaksi seperti itu, saya ingin meminta maaf," katanya, seperti dikutip Sky News.

"Publikasi foto yang menunjukkan kehancuran buku-buku dan benda-benda lain yang dibawa secara sukarela oleh para peserta retret juga tindakan tidak baik," ujarnya.

"Saya minta maaf sekali lagi," imbuhnya.

Berbagai buku, termasuk novel harry Potter, dibakar bersama dengan benda lain seperti patung Buddha dan topeng dari Afrika.

Pastor Jarosiewicz dan para imam lainnya telah mendorong umat paroki untuk membawa barang-barang yang mengganggu sehingga pengaruh buruk dapat dibuang.

Baca juga: Saat Pimpin Misa, Pastor di Filipina Ditembak Mati

Beberapa orang Katolik percaya buku-buku Harry Potter mempromosikan sihir.

Sebuah buku karya Stephanie Meyer, yang menulis seri novel Twilight tentang vampir, juga dibakar.

Keuskupan di Polandia menilak untuk berkomentar meski ada seruan agar mengutuk insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com