BAGHOUZ, KOMPAS.com - "Kekhalifahan" Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah dinyatakan kalah setelah Baghouz berhasil terebut pada 23 Maret lalu.
Meski begitu, operasi Pasukan Demokratik Suriah (SDF), aliansi militer Kurdi dan Arab yang disokong koalisi Amerika Serikat (AS) belum selesai.
Baca juga: Shamima Begum: Saya Dicuci Otak oleh ISIS
Juru bicara SDF Mustafa Bali sebagaimana diberitakan AFP Selasa (2/4/2019) berkata, kini fokus mereka adalah memburu anggota ISIS yang tersisa.
"Terdapat sekelompok anggota ISIS yang masih bersembunyi di goa menghadap Baghouz," terang Bali. Misi pengejaran itu mendapat dukungan dari koalisi AS.
Juru bicara koalisi Scott Rawlinson menuturkan, SDF terus bekerja keras agar Daesh (akronim Arab ISIS) tidak mendapat ruang kembali.
"Sebagai bentuk dukungan atas operasi pembersihan, kami sebagai koalisi menyediakan serangan akurat dengan koordinasi SDF," papar Rawlinson.
Dia melanjutkan, operasi yang mereka laksanakan kini adalah mengikis kemampuan ISIS untuk memulihkan diri dan kembali menyatukan pengikutnya.
Observasi Suriah untuk HAM mengatakan, jet tempur koalisi melancarkan puluhan serangan udara ke sasaran yang diduga berisi anggota ISIS sejak Minggu (31/3/2019).
Bom yang dijatuhkan dari jet tempur tersebut menghantam ke area persawahan di desa dan goa yang diduga ada anggota ISIS di dalamnya.
Anggota ISIS yang masih tersisa itu diyakini juga bersembunyi di gurun Badia yang luas, dan kerap melakukan serangan di teritori SDF.
Pekan lalu, ISIS membunuh tujuh anggota SDF di pos pemeriksaan di Manbij, kota kawasan utara Suriah dengan pemerintah lokalnya berafiliasi dengan SDF.
Pada Selasa, Observasi menjelaskan ada sembilan terduga anggota ISIS yang ditangkap di Raqqa, kota yang pernah menjadi ibu kota "kekhalifahan" mereka.
SDF telah menyatakan mereka bakal memulai fase kedua, dan meminta bantuan koalisi untuk menghancurkan kawasan berisi sel tidur ISIS.
Baca juga: Saat Ditahan, Anggota ISIS Berjuluk Hungry Hamza Tanya di Mana McDonalds
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.