Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalah di Ankara dan Istanbul, Pukulan Telak bagi Erdogan

Kompas.com - 02/04/2019, 06:35 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

ANKARA, KOMPAS.com — Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki kalah di ibu kota Ankara dalam pemilihan lokal yang digelar Minggu (1/4/2019).

Kekalahan ini dinilai sebagai pukulan telak bagi Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam 16 tahun kekuasaannya.

Di sisi lain, partai oposisi juga unggul tipis dalam pemilihan wali kota Istanbul yang selama ini dikuasai Erdogan.

Baca juga: Komite Pemilihan Turki Resmi Umumkan Erdogan sebagai Pemenang Pemilu

Namun, secara umum dari pemilihan lokal yang digelar di seluruh negeri, AKP dan koalisinya masih unggul dengan raupan suara lebih dari 51 persen.

Pemilihan lokal ini, yang dianggap amat menentukan masa depan pemerintahan Erdogan, digelar saat perekonomian Turki sedang memburuk.

Nilai tukar mata uang lira terus merosot belakangan ini dan Turki dilanda resesi ekonomi dalam tiga bulan terakhir 2018.

Kekalahan di ibu kota ini agaknya menampar wajah AKP yang langsung menuding banyak kecurangan di 12.158 TPS di Ankara.

Sekretaris Jenderal AKP Fatih Sahin lewat akun Twitter-nya mengatakan segera memprotes hasil pemungutan suara itu.

"Kami akan menggunakan hak legal kami sepenuhnya dan tidak akan membiarkan keinginan rakyat Ankara diganggu," kata Sahin.

AKP juga mengatakan bakal melawan hasil pemungutan suara di Istanbul dan provinsi Igdir di wilayah timur negeri itu.

Mengomentari kekalahan di dua kota besar ini, Erdogan mengatakan, dia lebih memilih pemilihan umum 2023.

"Kami masih memiliki waktu panjang di mana kami akan melakukan reformasi ekonomi tanpa kompromi dengan aturan pasar bebas," ujar Erdogan.

"Jika masih ada kekurangan, itu tugas kami untuk memperbaiki," ujar dia.

Lebih dari 57 juta warta Turki memiliki hak untuk memilih wali kota dan anggota dewan kota di seluruh negeri.

Kandidat oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) Mansur Yavas menang di Ankara dengan raihan 51 persen suara.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com