Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Mulai Persiapan Gali Kerangka Korban Perang Korea Tanpa Korut

Kompas.com - 01/04/2019, 14:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan (Korsel) dilaporkan telah memulai penggalian kerangka korban Perang Korban di perbatasan dengan Korea Utara (Korut).

Penggalian gabungan di seluruh Zona Demiliterisasi konflik pada 1950-1953 itu adalah bagian dari persetujuan dua negara saat pertemuan di Pyongyang September 2018.

Dalam kesepakatan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan militer, sebanyak 100 pasukan dari dua negara bakal melakukan operasi gabungan.

Baca juga: Trump dan Kim Bisa Sepakati Berakhirnya Perang Korea di Vietnam

Kantor berita AFP memberitakan Senin (1/4/2019), operasi gabungan untuk mencari kerangka korban perang itu bakal dimulai 1 April hingga 31 Oktober mendatang.

Namun kepastian operasi itu mulai diragukan pasca-pertemuan Pemimpin Korut kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump pada Februari lalu.

Dalam pertemuan selama dua hari di Hanoi, Vietnam itu, kedua belah pihak tidak sepakat dengan isu pelucutan senjata nuklir hingga sanksi.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel Roh Jae-cheon berkata, saat ini Pyongyang belum memberi jawaban atas permintaan operasi penggalian gabungan.

Karena itu, dia menyatakan Seoul telah melakukan persiapan untuk memulai penggalian yang difokuskan di kawasan perbatasan selatan.

"Kami sengaja melakukan persiapan sehingga nantinya bisa dengan mudah diubah ke operasi gabungan jika Utara telah merespon," ucap Roh.

Presiden Korsel Moon Jae-in yang bertemu dengan Kim tiga kali sepanjang 2018 lalu adalah pendukung penguatan hubungan dengan negara komunis tersebut.

Setelah pertemuan dengan stafnya, Moon menjelaskan gagalnya pertemuan kedua Kim dan Trump di Vietnam memberikan tantangan ke depannya.

Namun Moon menegaskan baik Korut, Korsel, maupun AS telah bertekad tidak akan membiarkan relasi yang sudah terbina kembali mundur.

Moon yang dijadwalkan bertemu Trump di Washington pekan depan mengatakan kunjungannya merupakan bentuk upaya mereka menyelamatkan momentum dialog.

Baca juga: Meski Nantinya Perang Korea Berakhir, Pasukan AS Tetap Ada di Korsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com