TOKYO, KOMPAS.com - Reiwa. Itulah nama era yang diumumkan bakal dipakai untuk menandai era Putra Mahkota Naruhito ketika berkuasa 1 Mei nanti.
Nama itu berasal dari dua karakter "Rei" yang berarti perintah namun juga menguntungkan. Serta "Wa" yang mempunyai makna kedamaian atau harmoni.
Reiwa bakal menjadi nama ke-248 dalam sejarah Negeri "Matahari Terbit" sejak mengadopsi gengo (penamaan era) dan melakukannya secara rutin dalam 1.300 tahun terakhir.
Baca juga: Inilah Nama Era Baru Kekaisaran Jepang, Reiwa
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menjelaskan, Reiwa berasal dari Manyoshu. Sebuah kumpulan syair di Jepang yang berusia 1.200 tahun.
Dilansir AFP Senin (1/4/2019), Manyoshu dipilih karena melambangkan budaya publik yang mendalam dan tradisi panjang bangsa Jepang.
Abe menjelaskan nama baru itu dengan mengibaratkannya sebagai bunga prem yang mekar menandakan berakhirnya musim dingin dan datangnya musim semi.
"Setiap warga Jepang bisa memelihara harapan dalam diri mereka, dan membuat 'bunga' mereka mekar di waktu yang tepat," papar Abe.
Mungkin bagi negara lain penamaan itu hal biasa. Namun bagi Kekaisaran Jepang, pengumuman gengo itu merupakan momen besar yang ditunggu publik.
Sebab, Jepang adalah satu-satunya negara yang masih menggunakan penanggalan ala China dan bersanding dengan sistem kalender Gregorian.
Nama baru gengo bakal memberi dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari di mana orang-orang bakal kembali mengenang era sebelumnya.
Untuk mendapatkan nama baru tersebut, terdapat aturan ketat yang harus dipatuhi oleh panel beranggotakan sembilan orang mulai dari profesor hingga pengusaha.
Nama itu hanya boleh terdiri dari dua huruf Kanji atau karakter, kemudian harus bisa dipahami baik saat dibaca maupun ketika ditulis.
Kemudian nama tersebut juga tak boleh diambil dari nama umum maupun karakter pertama empat gengo sebelumnya; Heisei, Showa, Taisho, Meiji.
Baca juga: Melihat Cara Warga Jepang Bernostalgia dengan Era Heise...
Nama perusahaan maupun yang sudah menjadi perbincangan warganet tidak boleh dimasukkan dengan pemerintah betul-betul memperhatikan adanya potensi kebocoran.
Jika ada nama yang bocor ke khalayak, maka panel bakal mencabutnya, dengan mereka melakukan pertemuan rahasia di kantor PM yang terkunci rapat.
Untuk menjaga kerahasiaan, setiap anggota panel diharuskan melakukan pemeriksaan untuk mencari jika ada mikrofon rahasia, dan diminta menyerahkan ponsel mereka.
Era Reiwa bakal menjadi penanda berakhirnya Heisei, era yang dipakai Kaisar Akihito ketika dia naik takhta pada Januari 1989, tepat 30 tahun silam.
Yang menjadi perbedaan adalah pengumuman nama itu muncul tatkala Kaisar Akihito masih hidup. Karena dia memutuskan mundur pada 2016.
Baca juga: Sambut Kaisar Baru, Restoran Ini Buat Burger Jumbo Sebesar Bola Sepak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.