Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Menantikan Nama Era Baru Jelang Lengsernya Kaisar Akihito

Kompas.com - 01/04/2019, 09:36 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Satu bulan jelang turunnya Kaisar Jepang Akihito, "Negeri Sakura" akan mengungkap nama era baru yang akan mengantarkan putra kaisar dalam Takhta Bunga Krisan.

Bagi orang lain, mungkin pengumuman nama era baru itu terlihat sepele.

Tapi bagi orang Jepang, itu merupakan peristiwa besar yang akan ditandai dengan edisi surat kabar khusus, acara kaligrafi, dan perayaan publik.

Baca juga: Fenomena 600.000 Orang Tua di Jepang yang Hidup Mengasingkan Diri

Melansir kantor berita AFP, Senin (1/4/2019), meski memakai kalender Gregorian secara luas, Jepang merupakan satu-satunya negara yang masih menggunakan kalender kekaisaran bergaya China untuk dokumen pribadi dan publik serta pencatatan dalam komputer.

Dengan demikian, nama era baru memliki dampak besar pada kehidupan sehari-hari.

Penduduk Jepang sedang berdebar-debar menantikan era apa yang akan menggantikan era kekuasaan Akahito, Heisei, yang berarti perdamaian di mana-mana.

Pembicaraan seputar nama era baru telah berlangsung selama berbulan-bulan. Penamaan itu harus memiliki makna positif dan ideal bagi rakyat Jepang.

Seleksi final nama era akan digelar pada Senin (1/4/2019) oleh panel terdiri dari 9 anggota termasuk ilmuwan penemang Nobel Shinya Yamanaka.

Nama baru harus mematuhi pedoman yang ketat, terdiri dari dua huruf kanji, mudah dibaca dan ditulis, dan tidak menggunakan nama umum.

Nama baru ini juga tidak mungkin dimulai dengan huruf pertama dari empat era terakhir, Heisei, Showa, Taisho, dan Meiji.

kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengumumkan nama era baru yang ditulis tangan di papan kertas pada pukul 11.30 waktu setempat.

Sementara, Perdana Menteri Shinzo Abe akan menggelar konferensi pers setelahnya.

Baca juga: Jumlah Yakuza di Jepang Terus Menurun selama 14 Tahun Terakhir

"Nama baru itu bakal diterima secara luas oleh rakyat dan mengakar dalam kehidupan mereka," katanya.

Kaisar Akihito lahir pada 1933 ketika jepang memulai serangan militer di seluruh Asia. Ketika kalah di Perang Dunia II, Akihito masih berusia 11 tahun.

Dia mewarisi Takhta Bunga Krisan pada 1989 dan menjadi kaisar ke-125 Jepangs setelah kematian ayahnya, Kaisar Hirohito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com