Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Karim Raslan
Pengamat ASEAN

Karim Raslan adalah kolumnis dan pengamat ASEAN. Dia telah menulis berbagai topik sejak 20 tahun silam. Kolomnya  CERITALAH, sudah dibukukan dalam "Ceritalah Malaysia" dan "Ceritalah Indonesia". Kini, kolom barunya CERITALAH ASEAN, akan terbit di Kompas.com setiap Kamis. Sebuah seri perjalanannya di Asia Tenggara mengeksplorasi topik yang lebih dari tema politik, mulai film, hiburan, gayahidup melalui esai khas Ceritalah. Ikuti Twitter dan Instagramnya di @fromKMR

Kiprah dan Pesona Coco Martin, Mulai dari Provinsi hingga Internasional

Kompas.com - 01/04/2019, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Manila versi Mendoza tampak gelap, menakutkan, dan tragis.

Bagi Coco, bekerja dengan Mendoza membantunya untuk berkembang. “Saya menyadari tidak adanya batas dalam membuat film. Dan saya membuat film di mana saya harus menunjukkan semua tentang diri saya dan meletakkan semuanya di dalam film tersebut.”

Di sisi lain, Ang Probinsyano adalah remake dari film klasik FPJ keluaran 1997 dengan judul yang sama. “Saya mengidolakan FPJ sejak kecil. Saya menonton hampir semua film FPJ ketika saya beranjak dewasa.”

Ketika Coco pertama kali berpikir untuk membuat sebuah cerita tentang polisi, Ang Probinsyano versi FPJ adalah pilihan yang sudah pasti.

Dan di serial remake ini, Susan Roces, mantan istri FPJ, berperan sebagai seorang nenek. Hal ini memberi momen emosional yang penting di tengah adegan bernada melodrama seri tersebut.

Tentu saja, politik tidak pernah jauh dari dunia showbiz Filipina dan Coco telah terlihat di kampanye-kampanye putri FPJ, Senator Grace Peo.

Coco secara terang-terangan berkata, “Saya mendukungnya (Grace Poe). Ini adalah budaya orang Filipina. Kami orang yang konservatif, religius, dan berkekeluargaan.”

Coco menginginkan Ang Probinsyano memberikan harapan kepada para penontonnya.

“Saat ini banyak berita-berita negatif, seperti kematian, pemerkosaan, dan narkoba. Apakah mereka memperlihatkan hal positif? Hal tersebut jarang terjadi. Melalui Ang Probinsyano, orang-orang mendapatkan harapan. Mereka percaya bahwa ada orang yang berjuang dan memulai inisiatif untuk memperbaiki negara ini. Bahwa ini bukan hanya keegoisan, namun ada keadilan bagi para korban,” Coco menerangkan.

Jadi dengan Coco melanjutkan acara TV-nya, membuat alur cerita yang menyeimbangkan antara kebenaran, harapan dan realitas dengan imaginasi. Maka menarik untuk mengamati Coco dan ke mana pilihan karirnya akan membawanya.

Bakat dan visinya sebagai seorang aktor tidak perlu diragukan lagi. Apakah jalan yang diambil oleh pahlawan Hollywood-nya, Edward Norton dan Sean Penn sudah cukup? Atau akankah jabatan publik menjadi tujuan utamanya?

Pernyataannya tidak menjawab, namun ada pesan yang tersirat, “Orang-orang Filipina adalah orang-orang yang berhasil bertahan hidup. Semua yang kita hadapi, kita mampu bertahan. Kita jatuh tetapi kita akan bangkit kembali. Begitulah kenyataannya.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com