Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Lion Mama", Perempuan yang Bunuh Pemerkosa Putrinya

Kompas.com - 31/03/2019, 17:29 WIB
Ervan Hardoko

Editor

Buhle Tonise, pengacara yang menjadi kuasa hukum Nokubonga, mengenang ketika ibu dan anak itu tampak menyerah ketika dia pertama kali bertemu para pelaku, sepekan setelah serangan.

"Sang ibu sangat cemas," ujar Buhle.

"Ketika Anda bertemu dengan orang yang sedemikian miskinnya, Anda akan tahu mereka merasa sang ibu akan dipenjara karena dia tidak punya siapa pun yang membela. Sistem keadilan hanya bagi mereka yang punya uang," tambah dia.

Baca juga: Polisi India Tangkap 18 Orang Tersangka Pemerkosa Bocah 12 Tahun

Selagi Buhle berbincang dengan Nokubonga, Siphokazi menatapnya tanpa suara, seolah serangan yang terjadi telah merampas kekuatannya untuk bicara.

Meskipun Buhle yakin Nokubonga dapat berargumen secara meyakinkan dirinya hanya membela diri, Buhle khawatir perlu perjuangan untuk mengatasi pesimisme Nokubonga.

Yang mereka tidak sadari adalah bantuan dari media, yang menciptakan legenda Lion Mama.

Setelah kasus ini rampung, Siphokazi memutuskan untuk melepas status anonimnya untuk memberi dorongan semangat kepada para penyintas pemerkosaan lainnya.

"Saya ingin mengatakan setelah serangan semacam itu, masih ada kehidupan. Anda masih bisa kembali ke masyarakat. Anda masih bisa menjalani kehidupan," ujarnya.

Alih-alih seperti seeekor singa betina yang digambarkan media, Nokubonga tidak menunjukkan amarah yang dahsyat.

Dia bahkan berharap para pemerkosa putrinya bisa mencapai sesuatu yang positif di masa depan.

"Saya berharap ketika mereka selesai menjalani hukuman, mereka bisa kembali sebagai orang yang bertobat atau berubah untuk menceritakan kisah mereka dan menjadi contoh hidup," ujar sang Lion Mama.

Baca juga: Buron 40 Tahun, Mantan Polisi Pemerkosa 51 Wanita Akhirnya Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com