Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2019, 19:48 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Pasukan keamanan Bangladesh dilaporkan berhasil menggagalkan 29 orang, kebanyakan adalah etnis Rohingya, dari upaya penyelundupan ke Malaysia.

Letnan Komandan Mahmud Hasan sebagaimana dilaporkan AFP Sabtu (30/3/2019) menyebutkan, mereka diselundupkan ke kapal nelayan yang reyot.

Baca juga: Bangladesh Akan Mulai Relokasi Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil Bulan Depan

Hasan menerangkan, Pasukan Penjaga Pantai Bangladesh menemukan 16 perempuan, tujuh anak-anak, dan enam pria menunggu di kapal di Pulau Saint Martin.

"Di antara mereka terdapat 22 orang Rohingya yang berasal dari kamp pengungsi Cox's Bazaar, sementara sisanya warga Bangladesh," kata Hasan.

Dalam konferensi pers, Hasan berkata mereka juga menangkap tiga orang penyelundup, di mana mereka diserahkan ke pihak kepolisian.

Sementara pasukan penjaga pantai mengirim kembali orang Rohingya ke Kutupalong yang merupakan kamp pengungsian terbesar di dunia.

Sebanyak 740.000 etnis minoritas Rohingya melarikan diri dari Myanmar sejak konflik dengan militer terjadi di sana pada Agustus 2017.

Operasi yang terjadi pada Sabtu pagi waktu setempat merupakan kali keenam aparat Bangladesh menggagalkan penyelundupan Rohingya ke Malaysia sejak November.

Februari lalu, Dhaka mencegat adanya pengiriman 100 orang, yang kebanyakan adalah pengungsi Rohingya, dari upaya mereka melakukan perjalanan berbahaya.

Para penyelundup telah mengeluarkan puluhan ribu orang Rohingya dari kamp ke Malaysia hingga 2015 sebelum Dhaka mengambil kebijakan buntut kuburan massal pengungsi yang ditemukan otoritas Thailand.

Banyak warga Rohingya berusaha menyelamatkan diri menggunakan perahu dan memanfaatkan tenangnya Teluk Bengal sebelum musim hujan datang akhir Maret ini.

Baca juga: Bangladesh Tak Mampu Lagi Terima Pengungsi Rohingya dari Myanmar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com