Dalam perkembangannya, dokter memadukan kloroform dan eter sebagai obat bius. Dokter militer AS menggunakannya saat Perang Saudara. Eter dan kloroform kadang-kadang dicampur sebagai anestesi majemuk.
Meskipun banyak dokter dan perawat memiliki pengalaman menggunakan eter pada saat Perang Saudara, kloroform menjadi lebih populer selama konflik itu, karena sifatnya yang berdampak lebih cepat.
Selama Perang Sipil, kloroform digunakan mengurangi rasa sakit dan trauma akibat amputasi.
Penggunaan eter dan Kloroform menurun setelah pengembangan anestesi inhalasi yang lebih lebih aman dan lebih efektif. Pasien dihadapkan pada situasi yang nyaman dan daya tahan lama pada anestesi modern.
Selain itu, kloroform tak diperbolehkan dan terbukti dapat merusak liver dan ginjal. Sampai saat ini, digunakan dalam pembuatan fluorakarbon, campuran obat batuk pilek dan produk pasta gigi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.