CHRISTCHURCH, KOMPAS.com - Sebuah fakta terungkap dari teroris penembak masjid di Christchurch, Selandia Baru, saat Shalat Jumat dua pekan lalu (15/3/2019).
ABC News Sabtu (30/3/2019) berhasil mendapatkan gambar Masjid Al Noor yang telah diunggah Brenton Tarrant pada 13 Maret pukul 08.00, dua hari sebelum serangan.
Adapun akun teroris asal Grafton, Australia, itu langsung dihapus Facebook setelah menyiarkan serangannya yang menewaskan 50 jemaah di Al Noor dan Linwood.
Baca juga: 11.000 Orang Tanda Tangani Petisi Lawan Pengetatan Aturan Senjata di Selandia Baru
Gambar itu yang tak dipublikasikan ABC, berisi meme mengerikan termasuk Anders Breivik, teroris yang membunuh 77 orang di Norwegia pada 2011.
Maupun Timothy McVeigh, teroris yang dihukum mati setelah melakukan pengeboman di Oklahoma City, Amerika Serikat (AS), pada 1995 yang menewaskan 168 orang.
Dalam kolase meme itu, Tarrant memasukkan Masjid Al Noor, lokasi kejadian dengan korban tewas terbanyak, di mana masjid itu terlihat ditumpangkan ke wajah seorang pria.
Kemudian terdapat kolase lain yang memperlihatkan rapper Kanada Drake yang tidak menyetujui satu gambar, dan mendukung gambar lainnya.
Salah satu pendiri Al Noor Profesor Hanif Quazi mengaku terkejut adanya keberadaan gambar tersebut tidak memicu peringatan dari aparat setempat.
"Di negara dengan populasi 4 juta orang, tidak ada yang melihat gambar menjijikkan itu. Cukup mengejutkan dan aneh," terang Quazi.
Dia menerangkan saat ini kebanyakan masyarakat cenderung tidak mengindahkan unggahan yang dilakukan oleh kelompok supremasi kulit putih.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan