Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjerat Utang, Suami Istri di China Jual Bayi Kembar Mereka

Kompas.com - 30/03/2019, 11:04 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Mirror

BEIJING, KOMPAS.com - Akibat terjerat utang, banyak orang melakukan apa pun demi menyelesaikan masalah keuangan mereka.

Namun, menjual bayi kembar demi membayar utang agaknya tetap tak bisa dipahami banyak orang.

Namun, itulah yang dilakukan pasangan suami istri di China yang menjual bayi kembar mereka.

Baca juga: Kaum Milenial AS Terjerat Utang Rp 14.000 Triliun

Lan dan Feng, nama pasangan suami istri itu, menjual bayi kembar mereka dengan harga 118.000 yuan atau sekitar Rp 250 juta hanya dua bulan setelah mereka dilahirkan pada September 2017.

Pemerintah kota Chifeng, China mengatakan, mereka baru mengetahui adanya penjualan bayi ilegal lebih dari setahun kemudian tepatnya pada Desember 2018.

Setelah mengetahui hal ini, polisi melacak keberadaan pasangan suami istri itu dan menahan sang suami, Lan pada 22 Januari lalu.

Saat diperiksa polisi, keduanya kemudian mengaku menjual bayi kembar mereka demi membayar utang.

"Utang kami terlalu banyak. Setelah istri saya melahirkan, dia tak bisa lagi bekerja. Kami tak punya uang dan tak bisa meminjam lagi," kata Lan.

Menurut polisi, Lan dan Feng kemudian mendapatkan calon pembeli bayi mereka lewat aplikasi jejaring sosial Qzone.

Pada November 2017, kedua anak mereka yang kebetulan laki-laki dan perempuan dijual ke dua keluarga berbeda asal kota Xintai dan Langfang di provinsi Hebei.

Setelah  mengetahui lokasi kedua anak itu, polisi mengambil keduanya dan menyerahkan anak-anak itu ke kerabat mereka.

Kejaksaan Yuanbaoshan mengatakan, telah menjerat Lan dan kedua pembeli bayi, Chen dan Zhang pada 22 Februari dengan dakwaan melakukan jual beli bayi secara ilegal.

Baca juga: Terjerat Utang, Nenek Asal Sydney Selundupkan Heroin dari Kamboja

Sementara Feng dan istri Chen, Liu tidak didakwa karena menyatakan menyesali perbuatan mereka.

"Kami saat itu amat putus asa. Kami tahu perbuatan itu salah, tetapi setidaknya anak-anak kami tak perlu menderita seperti kami," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Mirror
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com