Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Selidiki Jurnalis yang Unggah Foto Khashoggi di "Medsos" Saat MBS Berkunjung

Kompas.com - 29/03/2019, 16:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Biro Investigasi Federal Pakistan (FIA) mengumumkan tengah menyelidiki jurnalis yang mengunggah foto jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di media sosial mereka (medsos) mereka.

Kabar itu berhembus setelah Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) datang berkunjung ke Pakistan pada Februari lalu.

Berdasarkan surat bertanggal 13 Maret, dinas anti-kejahatan siber yang merupakan sayap dari FBI-nya Pakistan itu tengah memonitor akun enam jurnalis dan empat kelompok politik.

Baca juga: Tak Datang Rapat Kabinet, Kewenangan MBS Diduga Dicopot Raja Salman

Diwartakan Middle East Eye Kamis (28/3/2019), keenam jurnalis yang mengunggah foto jurnalis itu menunjukkan sikap tidak sopan saat ada tamu negara yang berkunjung.

Khashoggi yang merupakan kolumnis Washington Post dibunuh dan dimutilasi pada 2 Oktober 2018 ketika mengurus dokumen pernikahan di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.

Pembunuhan jurnalis berusia 59 tahun tersebut memunculkan kecaman internasional, dan sorotan yang mengarah kepada Putra Mahkota MBS.

Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dilaporkan telah menyimpulkan MBS terlibat dalam pembunuhan, dengan Riyadh langsung memberikan bantahan.

Murtaza Solangi, salah satu jurnalis yang masuk dalam daftar berkata, dia dan rekan-rekannya mengunggah foto itu sebagai "aksi protes damai".

"Mereka tidak ingin ada aksi protes terhadap Mohammed bin Salman," kata Solangi yang merupakan mantan Direktur Jenderal Radio Pakistan.

Solangi berpendapat, dia dan rekan-rekannya diawasi karena Islamabad tidak ingin kesepakatan investasi senilai 20 miliar dollar AS, sekitar Rp 284,8 triliun, musnah begitu saja.

"Pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan berusaha menggeliatkan ekonomi, dan rela membungkuk demi menenangkan monarki Saudi," keluhnya.

Para jurnalis menegaskan mereka menyoroti pembunuhan Khashoggi yang brutal secara profesional dan sesuai dalam koridor penegakan HAM.

Jurnalis lain yang namanya masuk dalam daftar Umar Cheema mengungkapkan ini adalah kali pertama FIA melakukan langkah keras seperti itu.

Baca juga: MBS Disebut Sempat Menyetujui Operasi Membungkam Para Pembangkang

"Kami tidak pernah berpikir menggunakan foto orang lain adalah kejahatan. Kebebasan berpendapat telah hilang jika Anda mencermati surat itu," keluh Cheema.

Direktur Jenderal FIA Bashir Memon mengaku masih bisa memberikan jawaban. Pernyataan sama juga disampaikan Wakil Direktur Anti-kejahatan Siber Abdur Rauf.

Berdasarkan data Jurnalis Lintas Batas 2018, jumlah reporter hingga blogger yang dipenjara di Saudi meningkat dua kali lipat sejak MBS menjadi putra mahkota.

Tren itu dikhawatirkan banyak lembaga media Pakistan. Mereka menyoroti beban yang harus ditanggung negara itu hanya demi menerima investasi Riyadh.

"Kami tidak nyaman dengan uang Saudi. Namun mau tidak mau media Pakistan harus ikut aturan mainnya," kata seorang jurnalis yang tak ingin disebutkan namanya.

Baca juga: Beredar Rumor Raja Salman Bersitegang dengan Putra Mahkota MBS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com