Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kolera Capai 139, Mozambik Siapkan Vaksinasi Massal

Kompas.com - 29/03/2019, 15:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BEIRA, KOMPAS.com - Pascabencana angin topan yang menerjang kawasan Mozambik, jumlah kasus penyakit kolera dilaporkan meningkat tajam.

Hingga Kamis (28/3/2019), dilaporkan kasus kolera yang telah dipastikan mencapai 139 kasus, mendorong pihak berwenang untuk menggelar vaksinasi massal guna membendung penyebaran penyakin mematikan itu.

"Total jumlah kasus kolera saat ini tercatat mencapai 139 kasus," kata pejabat kesehatan pemerintah, Ussein Isse, kepada AFP, Jumat (29/3/2019).

Pejabat Badan Kesehatan Dunia (WHO), David Wightwick mengatakan, vaksinasi massal kolera akan dilangsungkan mulai pekan depan, sambil menunggu pengiriman 900.000 dosis vaksin yang diharapkan akan tiba pada Senin (1/4/2019) pekan depan.

Para pejabat menyebut kampanye vaksinasi dijadwalkan akan dimulai Rabu (3/4/2019) pekan depan, dengan harapan dapat mencegah semakin luasnya penyebaran penyakit, yang muncul akibat kondisi kebersihan yang buruk.

Baca juga: Setelah Diterjang Topan, Warga Mozambik Kini Terancam Kolera

Penyakit itu dapat menyebabkan terjadinya diare akut yang dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian hingga tidak diobati.

Wightwick mengatakan kepada reporter di Beira bahwa sembilan pusat perawatan kolera sedang disiapkan di sekitar Provinsi Sofala, yang terdampak paling buruk akibat topan Idai.

Sementara, PBB dalam sebuah pernyataan menyatakan pihak berwenang telah melaporkan sekitar 2.500 kasus diare akut, namun belum seluruhnya dipastikan sebagai dampak penyakit kolera.

Dikatakan Wightwick, vaksinasi akan melindungi puluhan ribu orang yang selamat dari ancaman penyakit mematikan itu selama sekitar tiga bulan.

"Itu memberi kita waktu untuk melakukan vaksinasi lebih lanjut apabila diperlukan," ujarnya.

Terjangan topan Idai dua minggu lalu telah menghancurkan sumber air bersih dan fasilitas sanitasi, menyebabkan kondisi kebersihan di penampungan menurun dan menjadi tempat ideal untuk berkembangnya penyakit yang menular melalui air, seperti kolera.

"Tujuan utama dari vaksinasi adalah untuk mengendalikan wabah dan masih ada wilayah yang terputus," lanjutnya.

Operasi Penyelamatan Dihentikan

Sementara itu Presiden Mozambik Filipe Nyusi pada Kamis (28/3/2019), menyatakan bahwa pihak berwenang telah menghentikan operasi penyelamatan terhadap para korban bencana topan yang menerjang bagian tengah negara itu pada 15 Maret lalu.

Dia menggambarkan bencana itu sebagai salah satu yang terburuk yang pernah melanda Mozambik.

Badai telah menewaskan sedikitnya 468 orang dan berdampak pada 1,85 juta penduduk.

Upaya penyelamatan telah dilakukan dengan mengerahkan hingga 945 personel penyelamat selama dua pekan.

"Kami berterima kasih kepada semua petugas dan yang terlibat dalam operasi penyelamatan. Mereka semua adalah pahlawan," ujar presiden.

Baca juga: Ratusan Ribu Orang di Mozambik dan Zimbabwe Menunggu Diselamatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com