Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Sita Paket Diduga Gading Ilegal Seberat Lebih dari 9 Ton

Kompas.com - 29/03/2019, 14:49 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

DANANG, KOMPAS.com - Otoritas Vietnam telah menyita lebih dari sembilan ton paket diduga gading ilegal dalam pengiriman balok kayu dari Republik Kongo, menjadi salah satu tangkapan barang satwa liar ilegal terbesar di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.

Pembelian dan penjualan gading telah dilarang di Vietnam, namun lemahnya penegakan hukum telah memungkinkan para pedagang menyelundupkannya untuk pasar gelap.

Pemerintah Vietnam telah bersumpah untuk menindak perdagangan ilegal satwa liar dalam menghadapi tekanan dunia internasional yang kian meningkat.

Pihak berwenang pun menyebut pengungkapan upaya penyelundupan terbaru di pusat kota Danang itu adalah yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Otoritas Kamboja Sita 3 Ton Gading Gajah yang Dikirim dari Mozambik

"Paket barang seberat 9,1 ton yang diduga gading ilegal telah ditemukan tersembunyi dalam batang kayu dan telah disita," tulis situs berita Hai Quan, yang menjadi media resmi Bea Cukai Vietnam, Jumat (29/3/2019).

Temuan paket itu ditemukan di antara tumpukan kayu di sebuah kapal yang berasal dari Republik Kongo, Afrika Tengah, yang berlabung di pelabuhan utama Danang, pada Selasa (26/3/2019) lalu.

"Pihak berwenang masih memeriksa sebelum dapat membuat kesimpulan terkait isi paket tersebut," kata seorang pejabat bea cukai kepada AFP.

Gading masih banyak dicari untuk digunakan sebagai perhiasan, membuat perabot rumah tangga, hingga obat-obatan tradisional di Vietnam, yang dikenal sebagai pusat transit populer untuk pengiriman produk satwa liar ilegal untuk pasar Asia, terutama China.

Pemerintah Vietnam telah berjuang untuk memberantas perdagangan produk satwa liar ilegal, termasuk gading. Namun penjualannya kini semakin sulit dilacak karena telah beralih dari pasar tradisional ke situs online.

Baca juga: Ratu Gading China Dihukum 15 Tahun Penjara di Tanzania

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com