Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Minuman Cikal Bakal Coca-Cola Diperkenalkan...

Kompas.com - 29/03/2019, 10:41 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Coca-Cola merupakan salah satu minuman berkarbonasi populer saat ini. Di sejumlah negara juga terdapat perusahaan yang membeli lisensi khusus dari perusahaan induk untuk membuat dan menjual Coca-Cola. 

Pada awalnya minuman ini tercipta secara tidak sengaja. Saat itu, seorang apoteker berusaha mengembangkan obat untuk menghilangkan rasa sakit. Hingga akhirnya muncul rencana untuk membuat minuman khas dari bahan obat tersebut.

Hari ini 133 tahun yang lalu, tepatnya pada 29 Maret 1886, apoteker Amerika Serikat bernama John Stith Pemberton mengembangkan resep minuman yang kini dikenal sebagai Coca-Cola.

Dilansir dari Britannica, Pemberton meracik resep minuman itu dengan menggunakan ketel kuningan. Ia memulai pekerjaannya tepat di belakang rumahnya, Atlanta, Georgia.

Penemuan racikan ini merupakan minuman yang menurut Pemberton memiliki kekuatan penyembuhan dan menenangkan pikiran bagi orang yang meminumnya.

Larangan beralkohol

Patung John Pemberton memegang gelas Coca-Cola. (alchetron.com) Patung John Pemberton memegang gelas Coca-Cola. (alchetron.com)

John Pemberton sebelumnya membuka bisnis grosir dan eceran bahan baku obat-obatan farmasi yang dijual di apotek dan gerai pameran obat.

Pada 1865, ia menderita luka serius akibat Perang Saudara di AS. Banyak tentara yang menggunakan morfin untuk mengurangi rasa sakit, namun malah menjadi kecanduan.

Dia kemudian membuat obat yang menghilangkan kecanduan dengan formula yang dikenal sebagai "Pemberton's French Wine Coca".

Baca juga: Selain Coca-Cola, Ini 7 Minuman Bersoda Tertua di Dunia

Formula itu mengandung ekstrak dari daun koka meski dalam jumlah yang terbatas. Minuman ini berguna untuk mengatasi sakit kepala, kecanduan morfin, membantu mental, dan obat penguat saraf.

Karena ada larangan alkohol di Atlanta pada 1886, ia berupaya mengubah formula itu menjadi formula yang bebas alkohol.

Setelah berhasil mengubah Pemberton's French Wine Coca menjadi Coca-Cola, ia harus mengirimnya ke apotek untuk diuji.

Pemberton menugaskan keponakannya untuk melaporkan reaksi pelanggan saat mengonsumsi minuman tersebut.

Ia juga menambahkan asam sitrat untuk melawan manisnya sirup yang menggunakan bahan dasar gula. Akhirnya, formula itu dijual dalam bentuk sirup di Atlanta Jacob Pharmacy pada Mei 1886.

Sirup itu dicampur dengan air dan dijual dengan harga eceran seharga 5 sen. Perkembangan perusahaan yang semakin baik membuat Pemberton mendirikan perusahaan untuk memasarkan produk minuman ini.

Pemberton juga mencoba membantu upaya pemasaran dengan membagikan kupon minuman gratis dan mengiklankan Coca-Cola dengan spanduk agar menarik respons orang.

Ia juga memberikan tagline pada perusahaannya dengan desain menarik, setelah itu Coca-Cola mulai menyebar ke Atlanta.

Coca-Cola juga mengeluarkan produk dan aneka rasa. Misalnya, Coca-Cola Zero (penuh rasa, tanpa gula), Cherry Coke (rasa buah ceri), Vanilla Coke (rasa vanilli), Coca-Cola with Lime (jeruk nipis), dan juga Raspberry Coke (rasa frambus).

Baca juga: Membedah Mitos Sinterklas Populer karena Coca-Cola, Ini Penjelasannya

Dijual dalam botol pertama

Botol pertama Biedenharn untuk Coca-ColaOnthisday Botol pertama Biedenharn untuk Coca-Cola

Dominasi Coca-Cola menyebar ke berbagai penjuru. Hingga akhirnya membuat salah seorang pemilik toko permen bernama Joseph A Biedenharn mencoba menjual minuman ini dalam botol.

Karena Coca-Cola mempunyai merek dagang yang sah, Biedensen melaporkan penggunaan botol kepada Griggss Candler, pemilik Coca-Cola ketika itu.

Setelah perjalanan panjang dan negosisasi, akhirnya Coca-Cola mau menerima ide Biedenharn terkait penjualan dalam botol. Kedua pihak lalu mengadakan perjanjian terkait pembotolan.

Minuman bersoda ini oleh Biedenharn dimasukkan botol kaca yang disebut Hutchinson. Biedenharn memasukkan isi Coca-Cola ke dalam botol dengan tutup dari karet. Karet ini dimasukkan ke dalam leher botol dan dilengkapi dengan kawat.

Pada awal 1900-an, Biedenharm memutuskan untuk menggunakan botol lurus agar tak menodai rasa minuman. Warna kaca bervariasi antara bening, aqua, biru, hijau, dan kuning.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Kali Pertama Coca-Cola Dijual dalam Botol

Perubahan botol Coca-ColaHistory Perubahan botol Coca-Cola

Tak hanya Biedenharn saja, Coca-Cola juga memberikan beberapa perusahaan lokal lain dalam hak pembotolan ini. Upaya ini mendorong kemajuan besar dalam teknologi pembotolan, yang meningkatkan efisiensi dan kualitas produk

Pada 1909, hampir 400 pabrik pembotolan Coca-Cola beroperasi, kebanyakan dari mereka adalah bisnis milik keluarga. Beberapa terbuka hanya selama musim panas ketika permintaan tinggi.

Memasuki 1920-an, lebih dari 1.000 pembotolan Coca-Cola beroperasi di AS. Akhirnya pada 1930-an, perusahaan memulai dorongan besar untuk membangun operasi pembotolan di luar AS.

Pabrik dibuka di Perancis, Guatemala, Honduras, Meksiko, Belgia, Italia, Peru, Spanyol, Australia, dan Afrika Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com