Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rezim Maduro Larang Pemimpin Oposisi Venezuela Jadi Pejabat Publik Selama 15 Tahun

Kompas.com - 29/03/2019, 07:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News,AFP

CARACAS, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro menggunakan segala cara untuk mengenyahkan pemimpin oposisi Juan Guaido dari kekuasaan.

Terbaru, pemerintah melalui kantor auditor jenderal mengumumkan Ketua Dewan Nasional itu dilarang memangku jabatan publik selama 15 tahun.

"Kami memutuskan menghukum warga ini dari seluruh jabatan publik berdasarkan hukuman tertinggi," kata Auditor Jenderal Elvis Amoroso dilansir AFP Kamis (28/3/2019).

Baca juga: Kremlin: AS Tak Perlu Cemaskan Hubungan Rusia dengan Venezuela

Sky News memberitakan, Amoroso menyebut ketidakberesan keuangan sebagai alasan utama Caracas menghukum politisi berusia 35 tahun itu.

Guaido menanggapi dengan menyatakan Amoroso bukanlah auditor jenderal karena Dewan Nasional merupakan lembaga satu-satunya yang berhak memutuskan jabatan itu.

Selain itu, dia menegaskan larangan itu tidak akan membuat kampanyenya dalam menggulingkan Maduro tersendat. "Kami akan melanjutkan turun ke jalan," terangnya.

Hukuman itu juga disorot Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) melalui juru bicara Robert Palladino yang menyebutnya "konyol".

Manuver dari Caracas utu menjadi babak baru dalam perseteruan Maduro dan Guaido memperebutkan kursi orang nomor satu di negara berpenduduk 30 juta itu.

Perseteruan itu meningkat menjadi kompetisi antar dua kutub kekuatan besar. AS dan sekutunya mendukung Guaido. Sementara Rusia serta China memihak Maduro.

Maduro, yang popularitasnya semakin merosot karena krisis ekonomi berkepanjangan, masih terus berkuasa berkat loyalitas militer Venezuela.

Selain itu, Rusia juga memberikan dukungan dengan mengirimkan pasukan serta 35 ton peralatan militer yang tiba dengan dua pesawat pekan lalu.

Sementara Washington terus menekan Maduro dengan memberikan berbagai sanksi, dan memberikan kekuasaan terhadap misi diplomatik maupun organisasi internasional.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyindir Maduro meminta agar masalah internal Venezuela tak dicampuri. Namun dia mengundang tentara Kuba hingga Rusia.

"Jadi, Maduro dan kroninya bisa terus menguasai negara itu. Sudah saatnya rakyat Venezuela berdiri dan menentukan nasib mereka sendiri," tegasnya.

Sementara Kremlin melalui juru bicaranya menuturkan pasukan yang datang adalah pakar di bidang militer, dan bakal tinggal selama yang dibutuhkan.

Baca juga: Pasukan Rusia Tetap Ada di Venezuela Selama Dibutuhkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com