Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok CCD Ancam Punya Segudang Rencana Gulingkan Rezim Kim Jong Un

Kompas.com - 28/03/2019, 14:37 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Organisasi pembangkang rahasia yang menjadi dalang di balik penyerbuan kedutaan besar Korea Utara di Madrid pada bulan lalu, kini mengeluarkan ancaman terbaru.

Kelompok Pertahanan Sipil Cheolima atau Cheolima Civil Defense (CCD) pada Kamis (28/3/2019) menjanjikan hal yang lebih besar bakal terjadi.

Meski demikian, mereka mengaku akan menangguhkan sementara operasi karena sorotan media.

Baca juga: Organisasi Pembangkang Klaim Dalangi Serangan ke Kedubes Korut

Diwartakan kantor berita AFP, kelompok CCD akhirnya muncul pada pekan ini dengan mengaku bertanggung jawab dalam serangan bergaya komando di kedubes Korut.

Peristiwa itu juga sekaligus menyoroti kegiatan ilegal yang merajalela dalam misi luar negeri Korea Utara.

Pada Rabu (27/3/2019), pengadilan Spanyol menyebutkan Adrian Hong Chang, warga negara Spanyol, sebagai pemimpin kelompok yang merusak kedubes dan menganiaya staf sebelum kabur dengan membawa sejumlah dokumen dan komputer.

"Kami merupakan kelompok pembelot yang datang bersama dengan rekan senegara di seluruh dunia," demikian penyataan CCD.

Kelompok itu mengklaim segudang persiapan telah dilakukan untuk mengguncang rezim pemerintahan Kim Jong Un melalui akar rumput.

"Aktivitas kelompok sementara ditangguhkan," lanjut pernyataan CCD.

"Media seharusnya menahan diri untuk tidak menganggu kelompok dan anggota kami," ujarnya.

"Kami punya banyak hal yang lebih besar ke depannya," imbuhnya.

Pernyataan tersebut tidak menyertakan petunjuk apa pun di mana markas kelompok itu.

Baca juga: China dan Rusia Klaim Pulangkan Puluhan Ribu Pekerja Korut

Tidak banyak yang diketahui tentang CCD dan tidak jelas siapa yang berada di balik organisasi tersebut. Meski demikian, ada spekulasi soal kemungkinan itu terkait dengan mata-mata Korea Selatan.

Nama Cheolima Civil Defense pertama kali diketahui dunia internasional setelah dikabarkan melindungi Kim Han Sol, putra Kim Jong Nam.

Kim Jong Nam adalah kakak tiri Kim Jong Un yang tewas dibunuh dengan menggunakan gas saraf VX pada 2017 di bandara Kuala Lumpur, Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com