SEOUL, KOMPAS.com - Organisasi pembangkang rahasia yang menjadi dalang di balik penyerbuan kedutaan besar Korea Utara di Madrid pada bulan lalu, kini mengeluarkan ancaman terbaru.
Kelompok Pertahanan Sipil Cheolima atau Cheolima Civil Defense (CCD) pada Kamis (28/3/2019) menjanjikan hal yang lebih besar bakal terjadi.
Meski demikian, mereka mengaku akan menangguhkan sementara operasi karena sorotan media.
Baca juga: Organisasi Pembangkang Klaim Dalangi Serangan ke Kedubes Korut
Diwartakan kantor berita AFP, kelompok CCD akhirnya muncul pada pekan ini dengan mengaku bertanggung jawab dalam serangan bergaya komando di kedubes Korut.
Peristiwa itu juga sekaligus menyoroti kegiatan ilegal yang merajalela dalam misi luar negeri Korea Utara.
Pada Rabu (27/3/2019), pengadilan Spanyol menyebutkan Adrian Hong Chang, warga negara Spanyol, sebagai pemimpin kelompok yang merusak kedubes dan menganiaya staf sebelum kabur dengan membawa sejumlah dokumen dan komputer.
"Kami merupakan kelompok pembelot yang datang bersama dengan rekan senegara di seluruh dunia," demikian penyataan CCD.
Kelompok itu mengklaim segudang persiapan telah dilakukan untuk mengguncang rezim pemerintahan Kim Jong Un melalui akar rumput.
"Aktivitas kelompok sementara ditangguhkan," lanjut pernyataan CCD.
"Media seharusnya menahan diri untuk tidak menganggu kelompok dan anggota kami," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.