Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Giliran Kirgistan yang Ingin Mengganti Nama Ibu Kota

Kompas.com - 27/03/2019, 18:01 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

BISHKEK, KOMPAS.com - Rakyat Kirgistan amat terkejut dengan rencana seorang politisi mengganti nama ibu kota Bishkek dengan nama seorang tokoh pahlawan mitos masa lalu.

Politisi Emilbek Kaptagayev ingin ibu kota Kirgistan diganti menjadi Manas, seorang ksatria yang namanbya menghiasi kisah-kisah kuno hingga abad ke-18.

Mantan kepala staf kepresidenan Kirgistan itu menyampaikan idenya itu lewat akun Facebook-nya.

Emilbek beralasan, perubahan nama ini akan mencegah keinginan mengganti nama ibu kota dengan nama politisi yang berpotensi memicu perpecahan.

Baca juga: Meludah Sembarangan di Kirgistan, Siap-siap Didenda Rp 1 Juta

Dorongan untuk mengubah nama ibu kota ini juga dipengaruhi hal serupa yang dilakukan Kazakhstan.

Negeri itu mengganti nama ibu kota Astana menjadi Nur Sultan untuk menghormati Nursultan Nazarbayev presiden pertama yang mengundurkan diri setelah 30 tahun berkuasa.

Usulan sang politisi ini mendapat reaksi beragam dari warganet dari yang mengolok-olok hingga yang mendukung.

"Manas terdengar lebih bagus dari Bishkek, setidaknya dari sudut pandang estetika," ujar seorang netizen.

Netizen lainnya berpendapat Manas adalah "nama yang sempurna" untuk sebuah ibu kota.

Sedangkan beberapa netizen lainnya mengatakan, sebaiknya anggaran negara digunakan untuk mengatasi masalah sosial ketimbang "omong kosong" pergantian nama ibu kota.

"Rakyat masih hidup dalam kemiskinan, sementera orang-orang bodoh ini ingin mengganti nama ibu kota," ujar seorang netizen dengan nada geram.

Emilbek Kaptagayev sendiri juga tak luput dari kritikan para warganet.

"Saya kini paham mengapa tak ada yang memberi dia (Emilbek) pekerjaan resmi," ujar seorang warga di situs berita Vesti.kg.

"Lakukan sesuatu untuk kota ini terlebih dulu lalu namakan apa pun sesuai keinginanmu. Namakan kota in Kaptagayev jika kau mau," ujar netize lainnya.

Baca juga: Naskah Asli Konstitusi Kirgistan Dinyatakan Hilang

Beberapa orang lainya malah mengusulkan agar Kapatagayev yang sebaiknya mengganti namanya menjadi Manas atau bahkan Bishkek.

Para politisi kemudian menanggapi hiruk pikuk ini dan sebagian dari mereka menganggap usulan Kaptagayev ini tidak serius.

"Kita lebih baik berusaha meningkatkan perekonmian hingga ke level (ekonomi) Kazakhstan lebih dulu sebelum ikut-ikutan mengganti nama ibu kota," kata anggota dewan kota Rysba Amatov kepada radio Maral FM.

Maksat Chakiyev, mantan wakil menteri pariwisata, mengatakan bahwa dia ingin mengikuti jejak Kazakhtan yang membangun ibu kota baru.

Chakiyev menilai lebih baik Kirgistan membangun ibu kota baru dan menamainya Manas ketimbang mengucurkan anggaran besar tiap tahun untuk meningkatkan infrastruktur di Bishkek.

Dan, lanjut Chakiyev, Bishkek bisa tetap menjalankan peran sebagai pusat ekonomu dan keuangan.

Hal ini dilakukan Kazakhstan saat memindahkan ibu kota dari Almaty ke Astana pada 1998.

Kaptagayev sendiri tak ingin nama Bishkek hilang. Dia ingin memberikan nama Bishkek kepada sebuah distrik di kota itu.

Distrik itu bernama Sverdlov yang diambil dari nama tangan kanan Vladimir Lenin yang sama sekali tidak memiliki kaitan dengan Kirgistan.

Nama ibu kota saat ini diambil dari nama pahlawan legendris Bishkek Baatyr yang diyakini menjadi pemersatu suku-suku kuno Kirgistan.

"Mengapa kita harus menamakan semua hal dengan Manas? Apa yang salah dengan Bishkek? Itu nama Kirgistan yang bagus," ujar seorang netizen.

"Semua mengatakan hanya mengetahui Bishkek Baatyr lewat legend, tetapi hal yang sama juga terjadi pada Manas," tambah dia.

Baca juga: Video Panasnya Beredar, Pemimpin Spiritual Kirgistan Mundur

Usulan ini memunculkan kembali ide mengembalikan nama kota ini ke nama lamanya Frunze di era Uni Soviet.

Nama ini diambil dsri Mikhail Frunze, pemimpin militer yang menaklukkan Kirgistan untuk kaum Bolshevik.

"Mikhail Frunze mungkin nama seorang komandan Soviet, tetapi setidaknya dia adalah sosok nyata," kata seorang warga kepada Radio Azzatyk.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com