PYONGYANG, KOMPAS.com - Sebuah organisasi pembangkang Korea Utara mengklaim bertanggung jawab terhadap penyerangan kedubes Korut di Madrid bulan lalu.
Namun, kelompok ini membantah tuduhan bahwa peristiwa di kedubes Korut itu adalah sebuah serangan yang melbatkan orang bersenjata.
Pertahanan Sipil Cheolima (CCD), sebuah organisasi rahasia yang bertujuan menggulingkan rezim Kim, juga membantah keterlibatan pemerintah asing dalam operasi tersebut.
Baca juga: Seorang Penyerang Kedubes Korut di Madrid, Hubungi FBI
"Aksi tersebut bukan serangan. Kami merespon situasi mendesak di kedubes Madrid. Kami diundang ke kedutaan dan tak seperti berbagai laporan, tak ada pemukulan atau sejenisnya," demikian pernyataan resmi CCD, Selasa (26/3/2019).
"Kami menghormati Spanyol, sehingga tak ada senjata digunakan. Semua penghuni kedubes kami perlakukan dengan baik. Tak ada pemerintah lain yang terlibat atau mengetahui aktivitas kami ini," tambah CCD.
CCD menambahkan, mereka memiliki bukti untuk memperkuat pengakuan ini.
"Demi melindungi mereka yang meminta bantuan kami dan mereka yang melindungi orang lain, kami tak bisa menjelaskan lebih detil terkait operasi tersebut saat ini," CCD menegaskan.
Pernyataan ini dirilis beberapa jam setelah seorang hakim Spanyol mengatakan, FBI dihubungi salah seorang yang terlibat dalam penyerangan itu.
Hakim Jose de la Mata mencabut dekrit kerahasiaan terhadap investigasi dalam peristiwa yang terjadi pada 22 Februari itu.
Insiden itu dilakukan 10 orang yang menurut hakim mengaku sebagai anggota sebuah asosiasi gerakan HAM untuk pembebasan Korea Utara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.