Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan Rusia Klaim Pulangkan Puluhan Ribu Pekerja Korut

Kompas.com - 27/03/2019, 14:17 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebuah dokumen yang masuk ke Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB menyebutkan, China dan Rusia mengklaim memulangkan puluhan ribu pekerja asal Korea Utara (Korut).

Diwartakan CNN Rabu (27/3/2019), Rusia mengklaim jumlah pekerja Korut dengan visa resmi menyusut dari semula 30.023 orang menjadi 11.490 orang.

Sementara China yang merupakan sekutu utama Korut menyebut lebih dari setengah warga negeri komunis itu telah diinstruksikan untuk pulang.

Baca juga: Trump Cabut Sanksi terhadap Korut karena Menyukai Kim Jong Un

Seorang diplomat anonim PBB mengonfirmasi laporan dua negara setebal satu halaman itu telah dikirim ke komite sanksi sesuai resolusi 2017.

Resolusi yang dibuat pada Desember 2017 menginstruksikan agar seluruh pekerja Korut dipulangkan paling lambat pada akhir 2019 ini.

Tidak dijelaskan berapa jumlah pasti pekerja yang direpatriasi di China, dengan Beijing menegaskan mereka tidak ingin laporan mereka dipublikasikan.

Dalam konferensi pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menyatakan pemerintah mereka dengan "tegas" menerapkan sanksi PBB terhadap Korut.

Amerika Serikat (AS) dilaporkan terus mendesak agar sanksi terhadap Korut semakin ditingkatkan dalam beberapa tahun terakhir.

Pekan lalu, Kementerian Keuangan AS menjatuhkan sanksi dua perusahaan perkapalan China karena membantu Korut menghindari sanksi.

"Setiap orang harus memperhatikan dan meninjau kegiatan mereka untuk memastikan tidak terlibat," ujar Penasihat Keamanan Nasional John Bolton.

Washington percaya Korut mempunyai setidaknya 100.000 pekerja di luar negeri, dengan mayoritas bermukim di China dan Rusia.

Keberadaan pekerja Korut di luar negeri adalah sumber devisa bagi Pyongyang untuk mendanai uji coba program rudal dan senjata nuklir.

Kementerian Luar Negeri AS sebelumnya menggambarkan tenaga kerja Korut di Rusia "seperti budak", dengan para buruh dikabarkan tinggal di tempat kumuh.

Korut dilaporkan berupaya mencari cara mencabut sanksi PBB yang disebut mencekik ekonomi dan dianggap sebagai pelanggar kedaulatan negara.

Baca juga: Korut: AS Baru Saja Membuang Kesempatan Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com