Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Penggunaan Obat Kuat Viagra Dilegalkan di AS

Kompas.com - 27/03/2019, 11:29 WIB
Aswab Nanda Prattama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sumber CNN,History

KOMPAS.com - Gejala disfungsi ereksi menjadi momok bagi para pria. Tak heran mereka mencoba mengatasinya dengan mengonsumsi makanan atau minuman khusus agar tetap prima.

Berbagai obat diciptakan, namun sulit mendapatkan legalitas untuk dijual bebas. Setelah perjuangan panjang, akhirnya upaya pihak farmasi mendapatkan titik terang.

Tepat hari ini 21 tahun yang lalu, tepatnya pada 27 Maret 1998, obat kuat viagra mendapatkan legalitas dan penggunaaanya dibolehkan di Amerika Serikat (AS).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) di AS menyetujui penggunaan viagra untuk mengobati impotensi (gangguan disfungsi ereksi) bagi pria. Legalitas ini menjadi era baru bagi tiap pria untuk bisa mengonsumsi obat untuk kepentingannya.

Secara umum, Viagra bekerja secara efektif pada pria yang mengeluhkan mengalami disfungsi ereksi hingga 65 sampai 70 persen.

Baca juga: Viagra Berpotensi Selamatkan Banyak Nyawa dari Kanker Kolorektal

Penemuan tak disengaja

Obat ini mulai diteliti pada 1989. Saat itu para ilmuwan merilis sebuah obat yang disebut dengan Sildenafil yang berbentuk pil kecil berwarna biru muda.

Dilansir dari CNN.com, ilmuwan perusahaan farmasi Pfizer Inggris, Peter Dunn dan Albert Wood, menciptakan obat yang mereka yakini akan berguna dalam mengobati tekanan darah tinggi dan angina, sakit dada yang berhubungan dengan penyakit jantung koroner. Obat ini diklasifikasikan sebagai UK-92480.

Namun, ahli kimia di perusahaan farmasi Pfizer menemukan bahwa obat itu hanya sedikit berpengaruh pada angina. Para peneliti justru menemukan bahwa obat tersebut bisa membantu memperlancar aliran darah ke kelamin pria.

Obat itu mampu memicu ereksi kelamin dalam 30 hingga 60 menit. Hal ini tentu akan membantu pria untuk mengalami ereksi dan mempertahankan ereksi lebih lama.

Dilansir dari History.com, melihat peluang ekonomi dalam efek biokimiawi seperti itu, Pfizer memutuskan untuk memasarkan obat untuk impotensi. Hal ini dilakukan setelah penelitian lebih lanjut dilakukan untuk memastikan manfaat obat tersebut.

Para 1996, Pfizer mematenkan Sildenafil. Dua tahun kemudian, FDA melegalkan dan menyetujui penggunaan obat ini. Waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan obat-obat lainnya untuk mendapatkan lisensi.

Obat ini juga menjadi obat minum pertama yang disetujui FDA untuk pengobatan disfungsi ereksi.

Baca juga: Tinggal Dekat Pabrik Viagra, Kaum Pria di Kota Ini Selalu Tegang

Sukses besar

Setelah mendapat lisensi, Viagra praktis meraih kesuksesan. Penjualannya meningkat pada tahun pertama. Perusahaan mendapatkan 1 miliar dollar AS dalam penjualan.

Dampak Viagra pada industri farmasi dan medis, serta pada kesadaran publik, juga sangat besar.

Meskipun awalnya hanya tersedia dengan resep dokter, Viagra dipasarkan di televisi. Bahkan, obat ini disebut-sebut oleh calon presiden Bob Dole yang ketika itu berusia sekitar 70 tahun.

Pemasaran langsung ke konsumen semacam itu praktis belum pernah terjadi sebelumnya untuk obat resep. Obat ini juga ditawarkan melalui internet dan pelanggan hanya perlu mengisi "konsultasi online" untuk menerima sampel.

The Washington Post melaporkan bahwa CIA menggunakan Viagra untuk mendapatkan "teman" di Afghanistan. Ini dilakukan agar opoerasi CIA di Afghanistan berjalan lancar.

Selain itu, diperkirakan 30 juta pria di Amerika Serikat menderita disfungsi ereksi.

Pada era 2000-an, pesaing Viagra juga muncul, di antaranya Cialis (tadalafil) milik perusahaan Lilly USA dan Levitra (vardenafil) milik perusahaan Bayer.

Perusahaan obat sekarang tidak hanya menargetkan pria yang lebih tua. tetapi pria berusia 30-an dan 40-an juga.

Seperti banyak obat, efek jangka panjang Viagra pada kesehatan pria masih belum jelas. Berbagai penelitian Viagra memang membawa peringatan bagi mereka yang menderita masalah jantung, namun penggunaan secara wajar tak berpengaruh.

Ada delapan juta resep Viagra yang pada tahun 2012 dengan total penjualan sekitar 2 miliar dollar AS. Sampai kini, Viagra masih digunakan dengan berbagai pengembangan untuk penyakit lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber CNN,History
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com