Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Aktivis Sayap Kanan Austria Diserbu Terkait Penembakan di Masjid Selandia Baru

Kompas.com - 27/03/2019, 09:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

VIENNA, KOMPAS.com - Otoritas Austria dilaporkan menyerbu rumah seorang aktivis sayap kanan terkait tragedi penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru.

Martin Sellner, Ketua Pergerakan Identitas Austria mengatakan di media sosial, rumahnya digeledah oleh penegak hukum Senin waktu setempat (25/3/2019).

Diwartakan The Guardian Selasa (26/3/2019), polisi menyita perangkat elektroniknya setelah dia menerima "donasi tidak wajar" dari Tarrant.

Baca juga: Korban Penembakan di Masjid Selandia Baru: Jangan Sedih, Aku Baik-baik Saja...

Tarrant yang dimaksud diyakini adalah Brenton Tarrant, teroris yang menyerang Masjid Al Noor dan Linwood saat jemaah melaksanakan Shalat Jumat (15/3/2019).

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Christoph Poelzl membenarkan badan intelijen negara BVT menyerbu apartemen Sellner di Vienna atas permintaan jaksa kota Graz.

Kanselir Austria Sebastian Kurz berkicau di Twitter menegaskan setiap hubungan dengan penembakan di Christchurch harus diselidiki "tanpa belas kasihan".

"Sangat penting sistem peradilan menggunakan segala daya dan upaya untuk bersama menyelidiki ancaman terhadap keamanan nasional dan mengungkap jaringan itu," tegas Kurz.

Sementara juru bicara Kejaksaan Graz Hansjoerg Bacher berkata, jaksa telah mendapat sumbangan itu, dan tengah menginvestigasi dugaan pelanggaran keuangan Sellner.

"Tujuan dari penyelidikan ini adalah memastikan ada atau tidaknya hubungan antara Tuan Sellner dengan teroris penembakan masjid Christchurch," tuturnya.

Bacher menolak mengonfirmasi kapan donasi itu terjadi. Namun dia menjelaskan jumlahnya sangat besar dibanding sumbangan yang biasanya diterima kelompok Sellner.

"Biasanya sumbangan yang diterima Sellner berada di kisaran dua hingga tiga digit. Tetapi sumbangan ini bisa mencapai empat," terangnya.

Dalam unggahannya di YouTube, Sellner menegaskan dia tidak ada kaitannya dengan aksi teror yang menewaskan 50 jemaah, dan melukai 48 lainnya itu.

Pekan lalu, otoritas Austria menyatakan teroris asal Australia itu pernah berkunjung meski tak bersedia menjabarkan kapan maupun dengan siapa dia bertemu.

Beberapa pandangan Tarrant akan anti-Muslim diyakini berhubungan dengan Pergerakan Identitas Australia, grup yang dekat dengan Partai Kebebasan di sana.

Baca juga: PM Selandia Baru Perintahkan Investigasi Aksi Teroris di Christchurch

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com