Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Paus Fransiskus Menghindari Cincin di Tangannya Dicium

Kompas.com - 27/03/2019, 07:57 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LORETO, KOMPAS.com - Selama berabad-abad silam, salah satu bentuk menyambut Paus dalam tradisi Katolik Roma adalah dengan mencium kakinya.

Setelah itu, tradisi berganti dengan membungkuk dan mencium cincin Kepausan di jarinya. Namun, tradisi itu diduga mulai dikurangi di era Paus Fransiskus.

Awalnya beredar sebuah video yang berdurasi hampur dua jam memperlihatkan momen ketika Paus Fransiskus melayani di kota Loreto Senin (25/3/2019).

Baca juga: Meksiko Tuntut Permintaan Maaf Raja Spanyol dan Paus Fransiskus, Ada Apa?

Diwartakan BBC dan The Guardian Selasa (26/3/2019), umat kemudian berbaris untuk bersalaman dengan Paus, maupun mendapat berkat darinya.

Saat itu, tercatat ada sekitar 41 orang yang membungkuk. Mereka melakukan gestur simbolik mencium cincin Kepausan, hingga benar-benar menciumnya.

Bahkan, ada sembilan orang umat yang tidak hanya sekadar mencium cincin, namun juga memeluk Paus Fransiskus. Satu biarawan bahkan mencium kedua tangannya.

Setelah 10 menit pertama, sikap Paus berubah seiring dengan antrian yang semakin cepat. Sekitar 53 detik itulah, Paus Fransiskus mulai menghindari cincin di tangannya dicium.

Ada sekitar 19 kali Paus asal Argentina itu menarik tangannya saat hendak dicium. Bahkan, ada salah satu umat yang tidak beruntung dan mencium tangannya sendiri.

Potongan video itulah yang kemudian menyebar dan menjadi viral. Menciptakan perdebatan pro dan kontra di kalangan warganet.

Rorate Caeli, sebuah situs yang dibaca Katolik konservatif, menuliskan kritikan di Twitter. "Fransiskus, jika Anda tak ingin menjadi Wakil Kristus di dunia, pergilah!" ujarnya.

Situs konservatif lainnya LifeSiteNews menulis momen itu "mengganggu" disertai dengan ulasan panjang sejarah cincin Kepausan dan dampaknya.

Penulis biografi Kepausan Austen Ivereigh yang merupakan pendukung Paus Fransiskus melontarkan pembelaan bahwa Sri Paus bukanlah relik suci.

"Dia memastikan semua orang dekat dengannya. Bukan memperlakukannya seperti artefak. Dia adalah Wakil Kristus, bukan Kaisar Romawi," tegas Ivereigh.

Baca juga: Kegiatan Paus Fransiskus Selama 3 Hari di Uni Emirat Arab

Sementara Imam Jesuit Russell Pollitt mengungkapkan tradisi mencium cincin merupakan warisan monarki. "Sudah saatnya segala kemegahan dihilangkan," tuturnya.

Sementara pakar Edward Pentin dalam kicauannya menjelaskan sebenarnya Paus Fransiskus sudah cukup sering melakukannya. Meski tidak terang-terangan seperti di Loreto.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com