Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Ekstrem Picu Banjir di Iran, 21 Orang Tewas

Kompas.com - 26/03/2019, 21:31 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Banjir besar melanda wilayah Iran pada Kamis (21/3/2019), bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Persia. Sebanyak 21 orang dilaporkan menjadi korban meninggal dengan ratusan lainnya luka-luka.

Dilansir AFP, dinas layanan darurat Iran menyebut jumlah korban tewas hingga Selasa (26/3/2019) telah mencapai 21 orang.

Sebanyak 19 orang tewas dan 98 lainnya luka-luka di kota Shiraz, di Iran selatan. Seorang korban tewas dilaporkan di provinsi barat Kermanshah, sementara seorang korban jiwa lainnya dilaporkan di Loretan, menjadikan korban tewas total mencapai 21 orang.

Menurut Kementerian Kesehatan setidaknya 110 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Bencana banjir terjadi saat liburan Tahun Baru Iran, dengan banyak petugas bantuan sedang berlibur.

Baca juga: Kecelakaan Pesawat Kargo Militer di Iran, Hanya 1 Orang Selamat

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan belasungkawa terhadap para korban dan keluarga korban, serta mendesak para pejabat untuk mempercepat proses pemberian bantuan maupun kompensasi bagi para korban banjir, yang oleh pihak berwenang digambarkan belum pernah terjadi sebelumnya.

Banjir disebut melanda di 20 dari 31 provinsi di Iran, atau setidaknya terancam menghadapi banjir, mendesak Komite Manajemen Krisis Nasional Iran untuk diaktifkan di tingkat kabinet.

Layanan meteorologi Iran telah menyebarkan pesan peringatan akan curah hujan tinggi yang berpeluang turun hingga Rabu (27/3/2019), dan peringatan banjir telah dikeluarkan untuk provinsi-provinsi di pusat seperti Isfahan dan ibu kota Teheran.

Komite manajemen krisis telah mengirimkan pesan ke seluruh ponsel di Iran yang memuat langkah-langkah antisipasi dan pencegahan maupun cara menghadapi bencana banjir.

Masyarakat didesak untuk selalu berhati-hati dan menunggu instruksi dari sumber resmi.

"Tetap tenang saat menghadapi kemungkinan bahaya.. jangan membunyikan klakson mobil di daerah pegunungan rawan longsor," tulis salah satu pesan yang dikirimkan.

"Jangan mendirikan tenda di dekat aliran sungai maupun kawasan pegunungan.. dan yang terpenting jangan melintasi jembatan saat banjir atau aliran air deras di bawahnya," tulis pesan lainnya.

Banjir yang melanda Iran menyusul curah hujan ekstrem dalam 24 jam yang setara dengan setengah dari rata-rata tingkat curah hujan tahunan.

Baca juga: Roda Sulit Dibuka, Pesawat Iran Air Terbakar saat Mendarat

Banjir besar sempat melanda wilayah provinsi Golestan dan Mazandaran, pada 19 Maret, namun belum ada laporan korban jiwa resmi.

Menteri Energi Iran, Reza Ardekanian mengatakan curah hujan ekstrem turut dipengaruhi perubahan iklim.

"Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara kita ini disebabkan oleh perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia," ujarnya, Senin (25/3/2019), seperti dikutip kantor berita, Tasnim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com