Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2019, 18:21 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Monumen peringatan yang baru diperbaiki di Malaysia justru memicu kemarahan.

Warga meminta pembongkaran tugu tersebut yang merupakan tanda penghormatan kepada tiga tentara Jepang sebagai "pahlawan".

Diwartakan kantor berita AFP, Selasa (26/3/2019), monumen itu diperbaiki dengan pendanaan Jepang untuk kembali membangun persahabatan.

Baca juga: Merampok dan Membunuh, Pria Malaysia Dieksekusi Mati di Singapura

Memorial yang dibangun pada 1941 di Alor Setar, Kedah utara, itu telah lama diabaikan.

Namun, kini dipulihkan kembali sebagai upaya untuk meningkatkan pariwisata dan diresmikan pada pekan lalu.

"Sejarah Tiga Pahlawan Jepang yang Menaklukan Jembatan Alor Setar," demikian bunyi tulisan pada monumen peringatan tersebut.

Hal itu memicu Lim Swee Bok dari Asosiasi China Malaysia (MCA) memimpin sekitar 15 pendukung ke konsulat Jepang di Penang.

Dia menyerahkan surat yang menuntut monumen untuk dihancurkan.

"Memorial tersebut hanya mengingatkan kita pada era pendudukan Jepang yang menyakitkan," katanya.

Seperti diketahui, Jepang menduduki Malaya, atau saat ini Malaysia dan Singapura, selama empat tahun mulai dari Desember 1941.

MCA yang keberatan kemudian menyelimuti monumen tersebut dengan kain hitam.

"Monumen pahlawan bagi mereka yang berperang dengan Jepang," bunyi tulisan pada kain tersebut.

Pagar yang mengelilingi tugu peringatan itu sekarang juga dihiasi oleh spanduk merah besar bertuliskan berbagai slogan seperti "Tentara Jepang bukan pahlawan", "membunuh, memperkosa, dan memancung penduduk", dan "Tentara Jepang kejam".

Ketua Komite Pariwisata setempat Mohamad Asmirul Anuar Aris meminta maaf atas kesalahan dalam terjemahan.

Baca juga: Dinilai Salah Ucapkan Salam ke PM Malaysia, Presiden Korsel Dikritik

Dia mengatakan tulisan tersebut telah diturunkan, tapi menolak panggilan untuk menghancurkan monumen.

"Sudah ada di sana sejak 1941. Selanjutnya kami berusaha membawa lebih banyak wisatawan ke Kedah," katanya.

"Monumen itu adalah bagian dari upaya kami untuk menjaga situs bersejarah," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com