BAGHOUZ, KOMPAS.com - Sudah empat hari sejak Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dideklarasikan telah kalah olah aliansi milisi Kurdi dan Arab.
Kini yang tersisa adalah hamparan wilayah kosong dengan truk yang penuh peluru, mobil terbakar, robekan tenda, hingga senapan serbu AK-47 yang berkarat.
Dilaporkan AFP via Daily Mail Senin (25/3/2019), Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengklaim kemenangan atas desa Baghouz Sabtu pekan lalu (23/3/2019).
Baca juga: Tak Dukung Pengadilan Internasional, AS Desak Pemulangan Anggota Asing ISIS
Salah satu anggota SDF Hamid Abdel Aal menceritakan bagaimana momen-momen terakhir ISIS mundur dari perkemahan ke sebuah petak dekat Sungai Eufrat.
"Kami sampai pada malam harinya dan mendirinkan barikade. Pagi harinya, mereka menyerang dan menempatkan sniper (penembak runduk)," kata Aal.
Bertahan mati-matian melindungi "kekhalifahan" mereka, ISIS menggunakan sniper, roket, bom bunuh diri, hingga mengerahkan anggota perempuan guna angkat senjata.
Selama empat jam, SDF yang didukung koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) terus mendesak ISIS hingga mereka mundur di tepian sungai.
Pria berusia sekitar 30-an itu mengatakan delapan anggota ISIS meledakkan diri. Sementara satu orang lagi memilih untuk menyerah kepada SDF.
Aal, pejuang dari Hassakeh, kemudian menunjukkan berbagai "ornamen" yang diperolehnya selama bergabung dengan SDF dan memerangi ISIS sejak 2016 silam.
Dia menunjukkan bekas luka di bagian tubuh kanan yang berasal dari tembakan ketika dia merebut ibu kota de facto ISIS di Raqqa, Suriah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.