Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Kecewa dengan Komentar dari Putri Anwar Ibrahim

Kompas.com - 26/03/2019, 11:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengaku kecewa dengan komentar yang dilontarkan dari putri Anwar Ibrahim, Nurul Izzah Anwar.

Ucapan itu muncul setelah Nurul menjalani wawancara dengan harian Singapura, The Straits Times, yang terbit pada Minggu kemarin (24/3/2019).

Baca juga: Berseteru dengan Uni Eropa, Mahathir Ancam Beli Jet Tempur dari China

"Ta pa la, dia banyak orang kecewa. Saya pun kecewa dengan dia (Tidak apa. Banyak orang kecewa padanya. Begitu juga dengan saya)," ujar Mahathir.

PM berjuluk Dr M itu mengatakannya setelah memberikan sambutan dalam pengukuhan 500 pegawai negeri sipil di Dewan Seri Negeri, dilansir The Star Selasa (26/3/2019).

Sekretaris Polisik Mahathir Abu Bakar Yahya juga mengkritik Nurul sebagai politisi yang belum matang, irasional, dan emosional dalam memahami pemerintahan saat ini.

Sebagai anggota parlemen sekaligus mantan Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, Nurul seharusnya paham Mahathir ditunjuk oleh dewan koalisi Pakatan Harapan.

"Nurul juga tentunya paham bahwa tanpa Tun Mahathir, Pakatan tidak akan menang dan membentuk pemerintahan seperti saat ini," kecam Yahya.

Dia juga mengkritik perempuan berusia 38 tahun itu seharusnya tidak perlu menjelek-jelekkan Mahathir dialam wawancara dengan media negara lain.

"Apa yang dilakukan PM beserta pemerintahannya harusnya tak dimaknai secara personal. Namun dilihat demi kepentingan nasional dan rakyat," beber Yahya.

Dalam wawancara dengan Straits Times, Nurul mengaku kecewa dan "patah hati" karena kembali bekerja dengan Mahathir yang dianggapnya diktator.

Dia menyatakan bakal mundur setelah masa jabatannya sebagai anggota Parlemen Permatang Sauh selesai karena kecewa dengan pemerintahan Pakatan di bawah Mahathir.

Nurul juga mengaku kesulitan bekerja bersama Mahathir karena masalah pribadi. Yakni ketika ayahnya dipecat sebagai wakil Mahathir dan dopenjara pada 1998.

Baca juga: Anwar Ibrahim Harus Gantikan Mahathir Jadi PM Malaysia Secepatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com