Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Perjanjian Damai Mesir-Israel Ditandantangani

Kompas.com - 26/03/2019, 09:05 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Perjanjian ini nantinya akan berujung pada kembalinya Semenanjung Sinai ke tangan Mesir pada 1982 dan mengakhiri pendudukan Israel di tempat itu.

Sebagai imbalan, Mesir menawarkan penghentian kekerasan dan normalisasi hubungan diplomatik, ekonomi, dan budaya.

Perjanjian ini juga membuat kapal-kapal dagang Israel bisa melintasi Terusan Suez. Sementara Selat Tiran dan Teluk Aqaba menjadi perairan internasional.

Baca juga: Perjanjian Camp David, Perdamaian Dingin Israel-Mesir

Namun, perjanjian ini membuat negara-negara Arab lainnya berang dan membuat hubungan di antara mereka memburuk.

Negara-negara Arab mengecam perjanjian damai itu sebagai sebauh pengkhianatan khususnya terhadap hak-hak bangsa Palestina.

Mesir kemudian sempat dikeluarkan dari Liga Arab dan markas besar organisasi itu dipindahkan dari Kairo ke Tunis, Tunisia.

Sebagian besar negara Arab juga memanggil duta besar mereka yang bertugas di Kairo dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Mesir.

Tiga tahun kemudian Presiden Anwar Sadat, yang juga banyak dikecam di dalam negeri, dibunuh kelompok ekstremis.

Israel dan Mesir hingga hari ini masih mempertahankan sebuah "perdamaian yang dingin". Hubungan diplomatik dan keamanan tetap dipertahankan meski publik Mesir tetap membenci Israel.

Perjanjian damai kedua negara bertahan dari sederet konflik di wilayah itu termasuk Perang Israel-Lebanon (1982 dan 2006), pemberontakan Palestina (1987 dan 2000) serta kesepakatan damai gagal antara Palestina dan Israel.

Satu keuntungan lain dari kesepakatan damai ini adalah, Mesir mendapat keuntungan dengan mendapatkan bantuan ekonomi dan militer bernilai jumbo dari Amerika Serikat.

Baca juga: Jordania Minta Israel Kembalikan Dua Wilayah yang Didudukinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com