Presiden Nicolas Maduro menyalahkan pemadaman itu akibat sabotase asing dan aksi teroris yang berusaha membuat Venezuela dalam kekacauan.
"Pemadaman ini benar-benar gila," keluh Denis Mendoza, seorang pekerja layanan call center yang pulang bersama dengan ribuan orang lainnya.
Baca juga: Warga Venezuela Kaget Air Keran Mereka Berubah Jadi Hitam
Dia harus menempuh perjalanan selama 90 menit dengan berjalan kaki ke rumahnya di Petare. "Saya frustrasi, bosan, ingin meninggalkan negara ini," katanya.
Pekerja konstruksi Jose Jaramillo juga mengungkapkan hal yang sama setelah kantornya diliburkan. Dia merasa kehidupan semakin sulit karena jauh dari laut.
"Kami seperti anak yatim piatu. Saya tidak tahu mengapa pemadaman ini terjadi terus menerus," ujar pekerja berusia 32 tahun tersebut.
Jaramillo mengatakan dari keterangan pemerintah, listrik padam karena serangan siber. Namun tidak tidak meyakininya begitu saja.
"Semua politisi itu pembohong. Tidak rezim Maduro, tidak oposisi. Semua sama saja," ucapnya lesu seraya berjalan ke rumahnya.
Baca juga: Listrik Padam Berhari-hari, Kehidupan Rakyat Venezuela bak Abad Pertengahan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.