GAZA CITY, KOMPAS.com - Militer Israel melakukan serangan udara ke wilayah Hamas di Gaza sebagai aksi balasan pasca-roket yang ditembakkan ke ibu kota Tel Aviv.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim, serangan itu menghantam kantor pimpinan Hamas dan markas intelijen, seperti diberitakan BBC Senin (25/3/2019).
Baca juga: Diserang Roket, Israel Kirim Tentara ke Sekitar Wilayah Kantong Hamas
Radio Hamas dikutip Daily Mail membenarkan serangan rudal Israel menghancurkan kantor Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang sudah berada di persembunyian.
Sebelum melakukan serangan, jet tempur Israel memberi tembakan peringatan di sekitar gedung yang jadi target untuk memberi kesempatan bagi warga sipil melarikan diri.
Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan ada tujuh orang terluka dalam serangan yang terjadi di tengah kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke AS.
Kepada awak media jelang bertemu dengan Presiden Donald Trump terkait pengakuan Dataran Tinggi Golan, Netanyahu menyatakan dia tidak akan menoleransinya.
"Israel bakal merespon secara kuat agresi ceroboh ini," ucap Netanyahu yang menambahkan, dia mempercepat kunjungannya ke AS pasca-serangan tersebut.
Sementara Haniyeh dalam keterangan tertulis mengatakan rakyat Palestina tidak akan mundur, dengan setiap milisinya bakal membalas jika musuh melewati batas.
Sebelum serangan udara terjadi, Mayor Mika Lifshitz berujar IDF telah mengerahkan dua brigade pasukan, dan mulai mengorganisasi pasukan cadangan meski terbatas.
IDF menyalahkan faksi Hamas yang menguasai Gaza sebagai dalang serangan roket jarak jauh yang menerjang Tel Aviv Senin pagi waktu setempat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.