Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/03/2019, 18:21 WIB

ADDIS ABABA, KOMPAS.com - Maskapai Ethiopian Airlines percaya pada Boeing, meski pesawat 737 MAX 8 jatuh dan menewaskan 157 orang sehingga memicu seluruh dunia "mengandangkan" pesawat model itu.

"Biar saya jelaskan, Ethiopian Airlines percaya pada Boeing," demikian pernyataan CEO maskapai Tewolde GebreMariam, seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (25/3/2019).

"Mereka (Boeing) telah menjadi mitra kami selama beberapa tahun," lanjutnya.

Baca juga: Pilot Ethiopian Airlines Disebut Tak Terima Pelatihan Pesawat Boeing 737 MAX 8

"Kami akan bekerja sama dengan penyelidik di Etiopia, AS, dan negara lain untuk mencari tahu apa yang salah," imbuhnya.

Meski berjanji bekerja sama secara penuh dan transparan, Tewolde juga menanggapi laporan kritis terhadap catatan keselamatan Ethiopian Airlines.

CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam mendatangi lokasi salah satu pesawatnya jatuh pada Minggu (10/3/2019), di sekitar kota Bishoftu. Sebanyak 149 penumpang dan 8 kru tewas dalam kecelakaan itu. (Twitter/Ethiopian Airlines) CEO Ethiopian Airlines Tewolde Gebremariam mendatangi lokasi salah satu pesawatnya jatuh pada Minggu (10/3/2019), di sekitar kota Bishoftu. Sebanyak 149 penumpang dan 8 kru tewas dalam kecelakaan itu. (Twitter/Ethiopian Airlines)
Sebelumnya, The New York Times melaporkan, pilot Ethiopian Airlines tidak dilatih dengan simulator 737 MAX 8.

"Bertentangan dengan beberapa laporan media, pilot kami yang menerbangkan model baru itu dilatih pada semua simulator yang sesuai," katanya.

Sementara itu, laporan The Washington Post menyebutkan Badan Penerbangan Sipil AS (FAA) menerima dua keluhan tentang pelatihan dan catatan keselamatan Ethiopian Airlines pada 2015.

Atas dua laporan media tersebut, Tewolde akan menuntut karena pemberitaan itu diklaimnya tidak berdasar dan cenderung fitnah.

"Terlepas dari tragedi itu, Boeing dan Ethiopian Airlines akan terus menjalin hubungan baik di masa depan," katanya.

Seperti diketahui, Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 jatuh pada 10 Maret lalu selang beberapa menit lepas landas.

Itu merupakan kecelakaan kedua bagi 737 MAX 8, sejak jatuhnya Lion Air pada Oktober 2018 yang menewaskan 189 penumpang dan kru.

Baca juga: Boeing Dinilai Tak Proaktif Tanggapi Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines

Kementerian Transportasi Etiopia menyebut, ada kesamaan antara dua kecelakaan berdasarkan analisis data kotak hitam. Namun, kementerian tidak menyebutkan rincian lebih lanjut.

Sementara, Ethiopian Airlines adalah maskapai terbesar di Afrika dan telah lama berasosiasi dengan penerbangan Amerika.

Didirikan pada 1945 dengan bantuan dari maskapai Amerika Trans World Airlines (TWA), pesawat Boeing menjadi mayoritas armada Ethiopian Airlines.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke