Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cantumkan Taiwan sebagai Negara Merdeka, 29.000 Peta Dunia Dihancurkan

Kompas.com - 25/03/2019, 14:40 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah kota Qingdao, provinsi Shandong, China menghancurkan lebih dari poster peta dunia yang dinilai bermasalah.

Masalah dalam puluhan ribu peta dunia itu adalah mencantumkan Taiwan sebagai sebuah negara independen.

Sebanyau 803 kardus berisi 28.908 peta yang ditujukan untuk ekspor dihancurkan pemerintah di sebuah lokasi rahasia di kota pelabuhan itu.

Baca juga: Google Maps Tak Sengaja Ungkap Fasilitas Misil Patriot AS di Taiwan

Penghancuran ini diperintahkan biro perencanaan dan sumber daya alam kota Qingdao setelah peta-peta itu ditemukan petugas bea cukai pekan lalu.

Pemerintah setempat mengatakan, penghancuran map "bermasalah" ini adalah yang terbesar dan pemantauan ketat produksi peta akan terus dilakukan.

Ma Wei, pejabat dari Departemen Manajemen Informasi Geografi di Kementerian Sumber Daya Alam mengatakan, peta merefleksikan kedaulatan nasional dan merupakan sebuah pernyataan politik.

"Jika ada 'peta bermasalah' yang mengganggu kedaulatan nasional dan integritas wilayah, khususnya produk asing atau produk yang ditujukan untuk ekspor, maka peta itu bisa digunakan sebagai spekulasi oleh komunitas internasional," ujar Ma Wei.

"Peta ini secara langsung mengancam kepentingan nasional dan harga diri warga negara serta menjadi ancaman serius untuk keamanan nasional," tambah dia.

Peta dunia itu diproduksi sebuah perusahaan di kota Hefei, provinsi Anhui. Sejauh ini tidak diketahui negara tujuan ekspor puluhan ribu peta itu.

Namun, sejumlah foto memperlihatkan seluruh peta itu dicetak dalam bahasa Inggris.

Baca juga: Sebut Taiwan sebagai Negara, McDonalds Minta Maaf ke China

Dalam beberapa bulan terakhir, China meningkatkan tekanan terhadap berbagai perusahaan asing untuk mengakui Taiwan sebagai bagian dari China.

Sejumlah perusahaan seperti Delta Airlines, jaringan hotel Marriott, dan MAC Cosmetics dipaksa meminta maaf secara publik karena menyebut Taiwan sebagai negara independen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com