Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2019, 10:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump langsung bersuara menyikapi penyelidikan dugaan dirinya berkonspirasi dengan Rusia di Pilpres 2016 rampung.

Trump mendeklarasikan diri telah bebas setelah laporan yang dibuat Penasihat Khusus Robert Mueller menyatakan tidak ada bukti Rusia membantunya menang di pilpres.

"Tidak ada konspirasi dengan Rusia. Tidak ada upaya menghalangi keadilan. Telah bebas sepenuhnya," kata Trump diwartakan AFP Minggu (24/3/2019).

Baca juga: Dugaan Konspirasi Trump dan Rusia Disebut Tidak Terbukti

"Sangat memalukan negara harus mengalami ini semua. Sebuah upaya pelengseran ilegal yang gagal," imbuh presiden berusia 72 tahun itu.

Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Hogan Gidley menyebut suasana hati bosnya tengah baik karena dia puas dan bahagia atas laporan tersebut.

Gidley menjelaskan, Trump menonton televisi, berbicara dengan staf, dan melakukan percakapan telepon dalam penerbangan kembali ke Washington dari Florida.

Sebelumnya dalam suratnya kepada Kongres, Jaksa Agung AS William Barr menyebut tuduhan yang dilayangkan pasca-kemenangan Trump tidak terjadi.

Dia juga menyebut tidak ada perkembangan terbaru dari tim Mueller yang sudah dibubarkan, dan menjelaskan tidak ada dakwaan tambahan.

Di sisi lain berdasarkan surat Barr, Mueller sebenarnya mempunyai bukti terkait tuduhan Trump telah melakukan upaya menghalangi proses penyelidikan.

Namun menurut jaksa agung asal New York itu, bukti yang dikumpulkan Mueller tidak cukup untuk mencapai kesimpulan Trump telah melakukan intervensi.

"Sementara laporan ini tidak menyimpulkan presiden melakukan kejahatan, laporan ini juga menyatakan dia tidak sepenuhnya bebas," tutur Barr.

Oposisi Demokrat yang menguasai House of Representatives kini mencoba untuk mendesak Kementerian Kehakiman agar menyerahkan seluruh laporan Mueller.

Dalam pernyataan bersama Komisi Yudisial, Intelijen, dan Kepatutan, Mueller sudah menghabiskan 22 bulan untuk mendapatkan bukti tersebut.

"Sangat tidak bisa diterima jika Jaksa Agung Barr tidak menuntut presiden hanya berdasarkan peninjauan selama 48 jam," demikian bunyi pernyataan itu.

Baik Ketua House Nancy Pelosi maupun pemimpin minoritas Senat Chuck Schumer mengatakan ringkasan yang dibuat Barr lebih banyak memunculkan pertanyaan daripada jawaban.

Sementara Ketua Komisi Yudisial Jerry Nadler berkata bakal memanggil Barr untuk dimintai keterangan. "Sehingga seluruh rakyat Amerika mengetahui faktanya," jelasnya.

Baca juga: Eks Pengacara Trump Beberkan Bukti Intervensi Rusia dalam Pilpres 2016

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com